Bantuan Gempa Menag Ditolak, LKAAM Sumbar Bantah Keras

straightnews660 Dilihat

FIXSUMBAR — Soal suara toa adzan dan lolongan anjing serta haram injak kaki di Minangkabau terus bergejolak viral di kancah media mainstream dan mrdia sosial.

Bahkan terbaru, pernyataan LKAAM Sumbar dan ninik mamak se Sumbar menolak bantuan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Quomas kepada musibah gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat heredar kencang di lini media sosial. Benarkah???

Niniak Mamak se Sumatera Barat dan LKAAM tidak pernah menyatakan penolakan terhadap bantuan Menteri Agama.

Bahkan justru kita masyarakat Sumatera Barat berterima kasih atas perhatian Menteri Agama kepada korban musibah gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat,” tegas bantahan keras Ketua Umum LKAAM Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si. Datuak Nan Sati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 5 Maret 2022.

Baca Juga :  Patahan Talamau Berderak Nestapalah Malampah, BRM Wujudkan Kepedulian

Bantuan diberikan oleh Menteri Agama pasca gempa bumi adalah untuk pembangunan mesjid dan mushola sebesar Rp2,3 miliar. Dana itu sepenuhnya berasal pemerintah, bukan pribadi Menteri Agama. Karena itu tidak ada alasan Ketum LKAAM dan Niniak Mamak Sumatera Barat untuk menolak bantuan tersebut.

Menurut Ketum LKAAM Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, pernyataan yang disampaikannya adalah mengharamkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menginjakkan kaki di Minangkabau karena pernyataan Menag yang membandingkan suara mik (toa) adzan dengan suara gonggongan anjing.

“Saya tidak pernah mencabut pernyataan dan tetap mengharamkan Menag menginjakkan kaki di tanah Minangkabau,”ujar Fauzi Bahar, mantan Walikota Padang dua periode ini.

Baca Juga :  LKAAM Klaim Tak Ada Orang Minang Tolak IKN

Alasan Ketum LKAAM Fauzi Bahar mengharamkan kedatangan Menteri Agama itu karena masyarakat Minangkabau sangat terluka dengan pernyataan Menag. Pernyataan Ketum LKAAM Fauzi Bahar mendapatkan dukungan penuh dari seluruh Niniak Mamak se-Sumbar yang disampaikan di Hotel Emersia Batusangkar, Senin 28 Maret 2022 lalu.

“Kami berterima kasih atas bantuan Menteri Agama kepada masyarakat korban gempa bumi di Pasaman Barat. Tetapi bantuan tersebut tidak dapat menghapus luka hati kami atas pernyataan yang membandingkan suara asdzan dengan suara gonggongan anjing,” kata Hendri Donal Datuak Panduko Nan Bagonjong, juru bicara Niniak Mamak Kabupaten Kota se Sumatera Barat.







Komentar