FIXSUMBAR — Pemegang sabuk biru perguruan Lemkari sudah siap menghadapi perkelahian karena proses latihannya melatih kepekaannya menghadapi serangan lawan melalui gerakan serangan dan tangkisan serta perkelahian bebas telah dilakukan berkali-kali.
Demikian diungkapkan Sensei Refelita, Karateka DAN IV usai melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Kyu Lemkari Cabang Padang, Minggu (20/2/2022) bersama sensei Yatimen, Agusmardi, Nazar Efendi, Yunaldi dan MSH Kota Padang di kampus sekolah SMK Taruna Parupuak Tabiang No 22 C, Belakang Asrama Haji Tabing, Padang.
Pada sisi ujian kenaikan sabuk biru, para peserta ujian Kyu sabuk hijau hingga sabuk coklat diberikan materi perkelahian bebas atau Jiyui Kumite.
“Kumite merupakan latihan tanding (sparring). Pada saat melakukan, gerakan yang dilakukan adalah saling menyerang antara karateka satu dengan yang lainnya. Selain itu, bisa juga dengan melakukan pertahanan menggunakan teknik-teknik karate,” jelas Refelita, mantan karateka andalan Sumbar pada era-80an ini.
Dikatakannya, latihan yang dilakukan dengan baik dan teratur dapat meningkatkan kepekaan karateka, misalnya pada saat serangan datang. Selain itu, latihan juga dapat meningkatkan kecepatan pandangan mata serta teknik gerakan kaki dan tangan.
Sedangkan untuk mempermantap teknik kumite tersebut, latihan Kumite terbagi menjadi dua tahap, yaitu gerakan serangan dan tangkisan serta perkelahian bebas (Jiyu Kumite). Gerakan-gerakan tersebut telah diatur sebelum melakukan latihan.
Bahkan ia menyebutkan, secara garis besar, bentuk latihan Kumite (perkelahian), yaitu: perkelahian dengan menggunakan tiga macam gerakan (Sanbon Kumite) dan perkelahian dengan menggunakan satu gerakan (Ippon kumite).
“Tapi semua teknik perkelahian mesti menguasai teknik dasar dengan baik. Teknik-teknik gerakan dasar tersebut berupa memukul, menendang, dan menangkis,” jelasnya, saat turun kelapangan mengoreksi teknik kumite pada sesi ujian tersebut. (ard)
Komentar