Epyardi Asda Targetkan Beasiswa 1.000 Mahasiswa Per Tahun

Banyak tokoh bangsa Indonesia yang berasal dari Minangkabau dan memberikan kontribusi besar bagi negara.

Namun, menurutnya, kini Indonesia tertinggal dalam aspek pengembangan SDM karena kurangnya perhatian serius dari pemerintah dalam mendukung pendidikan.

Untuk mengatasi hal ini, Epyardi menargetkan beasiswa bagi 1.000 mahasiswa Sumbar setiap tahun.

Mereka akan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia, bahkan di luar negeri.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta daya saing generasi muda di Sumbar di kancah nasional maupun internasional.

Selain itu, calon Wakil Gubernur Sumbar, Ekos Albar, menambahkan bahwa peningkatan kualitas SDM di Sumbar juga harus didukung oleh inovasi di dunia pendidikan.

Salah satu cara yang diusulkan Ekos adalah dengan mendorong perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Padang (UNP), untuk menerapkan program double degree.

Program double degree memungkinkan mahasiswa untuk meraih dua gelar akademis sekaligus dalam satu periode studi.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sumbar dalam kesetaraan pendidikan di tingkat global.

“Dengan adanya program ini, kesetaraan pendidikan kita dengan negara lain tidak perlu diragukan lagi. Tentunya, untuk mewujudkan program ini diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai regulasi serta sumbangan pemikiran dari para panelis dan guru besar di Sumbar,” jelas Ekos.

Lebih jauh, Ekos juga berharap bahwa Sumatera Barat akan memiliki perguruan tinggi berstandar internasional yang mampu bersaing di tingkat global.

“Semoga Sumbar ke depannya memiliki universitas bertaraf internasional yang dapat mendukung lahirnya SDM unggul dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.

Dengan program beasiswa ini, pasangan Epyardi Asda dan Ekos Albar berharap dapat membawa Sumatera Barat ke arah yang lebih baik dengan SDM yang kompetitif.

Pendidikan menjadi prioritas utama dalam agenda mereka untuk membangun Sumbar, dan beasiswa 1.000 mahasiswa per tahun diharapkan menjadi solusi yang konkret dan terukur.