Hadir di Ponpes Ringan-Ringan, Epyardi Asda: Allhamdulilllah Bisa Kumpul dengan Orang Saleh

Sosok, straightnews463 Dilihat

FIXSUMBAR —Bupati Solok, Epyardi Asda, mengaku senang dan bangga diundang oleh alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin di Ringan-Ringan, Pakandang, Kecamatan Enam Lingkung, Padang Pariaman, Minggu 14/4-2024.

Epyardi yang viral dengan OTEWE Sumbar Satu senang dan bangga karena diberi kesempatan oleh Allah untuk hadir dalam halalbihalal bersama dengan guru-guru tarekat, syekh, guru ponpes, dan alumni ponpes tersebut.

“Sebagaimana sabda Rasulullah, manusia terbaik adalah mereka yang menyiarkan agama Allah di muka bumi ini. Saya yakin kita yang hadir di sini insyaallah termasuk di dalamnya,” tutur Epyardi.

Sebagai kepala daerah, kata Epyardi, ia berprinsip untuk mengabdikan sisa hidupnya kepada masyarakat di daerah yang dipimpinnya. Hal itu seperti hadis Rasulullah bahwa sebaik-baiknya manusia ialah orang yang berguna bagi orang lain.

Baca Juga :  Iwan Basir dan Niniak Mamak Pauh IX Dukung Epyardi Asda Jadi Gubernur

“Inilah cita-cita dalam hidup kami: mengabdikan diri (bagi masyarakat) untuk meraih rida Allah,” ujar Epyardi.

Setelah mengucapkan bermaaf-maafan dengan peserta halalbihalal tersebut, Epyardi menyerahkan bantuan Rp 15 juta dan seratus helai kain sarung untuk Ponpes Nurul Yaqin.

Epyardi memang punya perhatian dan kepedulian terhadap Ponpes sebab ia punya Ponpes pribadi di Kabupaten Solok. Karena itu, memberikan bantuan kepada Ponpes bukan hal yang mengherankan bagi Epyardi.

Sebelum menghadiri acara tersebut, Epyardi bersama rombongan menziarahi makam Syekh Ali Imran Bin Hasan Tuanku Bagindo, Pendiri Ponpes Nurul Yaqin.

Baca Juga :  Ekos Albar: Politisi Ulung yang Mampu Menarik Dukungan Parpol di Sumatera Barat

Adapun Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, mengatakan bahwa kehadirannya bersama Epyardi murni merupakan undangan dari Ketua Alumni Ponpes Nurul Yaqin ketika melaksanakan buka bersama guru-guru mengaji di Rumah Dinas Bupati Padang Pariaman pada Ramadan yang lalu.

“Saya juga berasal dari keturunan ahli tasawuf yang juga belajar di lingkungan syattariyah. Maka, saya tidak membeda-bedakan antara satu pondok pesantren dengan yang lainnya, jika ada ponpes yang terbengkalai, silakan beri tahu, maka kami siap membantu tiap tahun untuk menyelesaikan apa-apa yang terbengkalai,” tuturnya. (dri)







Komentar