Heiii Milenial, Ayo Berinovasi Dunia Kerja, Ajakan Indra di Ngopi Kasus

straightnews263 Dilihat

FIXSUMBAR — Lapangan kerja semakin sulit, sementara pemburu kerja terus melimpah, persaingan mendapat kerja pun ketat.

Ketat persaingan itu tentu sebagian akan menarik minat anak muda (mileneal) dalam mengasah dan menambah skill.

Salah satunya ikut pada acara Ngobrol Pintar Komunitas Asus (Ngopi Kasus)  yang menghadirkan pembicara berkompeten dibidangnya yakni  Indra Charismiadji.

Imdra Charismiadji adalah seorang pemerhati dan praktisi pendidikan, M.Zuhrizul Pengusaha dan Trainner Motivasi,  Oknovia Susanti Ketua UPT Kewirausahaan Unand, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nizam Ul Muluk, Adrian Pradipta dan M.Fadil Mawaridi dari Asus Indonesia, Senin 31/10-2022 di Hotel Ibis, Padang.

Ngopi Kasus kemarin angkat  topik Dunia Kerja Masa Depan. Kadis Nizam Ul Muluk dalam pemantik diskusi tersebut mengingatkan anak muda jangan mudah puas dengan kemampuan akademisi saja tapi harus punya soft skill yang mumpuni.

Baca Juga :  Ngeriii... Sociopreneur M.Zuhrizul Hipnotis Anak Muda

“Setelah kita menimba ilmu akademisi ketika akan memasuki dunia kerja hendaknya ditambah lagi skill dengan  pelatihan dan workshop di zaman digitalisasi semuanya jadi lebih mudah dijangkau. Jadi tidak ada alasan anak muda bilang “tidak bisa” tapi harus serba bisa”. ujar Nizam.

Bagi Indra Charismiadji sang spesialisasinya di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0. teknologi pendidikan memaparkan calon tenaga kerja butuh inovasi karena dunia kerja cepat berubah.

“Tuntutan kerja jadi pegawai beda dengan kerja di pabrik, namun  kerja jadi pegawai atau pekerja pabrik tetap  sama, butuh inovasi  untuk bisa bertahan.  Intrapreuner dan enterpreuner sama sama penting. Era dunia kerja itu cepat berubah, dan yang pasti 65 % anak sekolah SD sekarang lapangan kerjanya puluhan tahun nanti, belum ada saat ini, dan bakal muncul bidang lapangan kerja baru sesuai perputaran jaman. Makanya kita harus bisa meng upgrade kualitas diri dengan berinovasi karena konsep cara mendapatkan benefit pun pasti akan berubah,”ujar Indra yang juga Direktur Utusan Khusus Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia.

Baca Juga :  Ini Dia Reido Deskumar, Tokoh Milenial dari Agam

Narasumber M.Zuhrizul peraih MWS International  Lisence trainer ini menegaskan bahwa IPK hanya pintu untuk masuk kerja, tapi IPK tidak bisa menentukan anda sukses sehingga banyak kampus hanya memproduksi Sarjana tanpa persiapan dunia kerja baik kerja di perusahaan maupun mandiri

“Jadi untuk sukses itu ditentukan oleh target kita sendiri di satu titik. Dan itu tidak hanya didukung oleh nilai saja tapi butuh attitude, skill dan pengalaman dan anak muda harus bisa menvisualiasikan dirinya bakal menjadi apa. Ada sekitar 85 juta pekerjaan yang akan hilang 5 tahun kedepan, ngeri gak tuh?”. Ujar Zuhrizul.

Baca Juga :  Ngerii... Dinilai Paling Oke Milenial, 4 Presiden Dukung Ganjar Pranowo di Sumbar

Ia juga menambahkan banyak orang-orang sukses ternyata orang yang menyibukkan diri di masa kuliah, baik dalam hobby maupun aktif dalam organisasi dalam membangun jejaring  hubungan dalam pergaulan positif dan produktif dan diera digitalisasi ke depan banyak pekerjaan yang akan hilang, tapi bisnis pariwisata masih membutuhkan banyak SDM  dan lapangan kerja serta peluang bisnis

Dari sisi enterpreuner Oknovia Susanti mewanti-wanti mahasiswa dan anak SMK bahwa apapun jurusan kita, kita harus bisa menjadi enterpreuner atau berwirausaha.

“Ketika tamat, mahasiswa jangan jadi ‘pengangguran terdidik’ yang cuma modal nilai akademis saja tanpa soft skillNamun pendidikan akademis sangat penting untuk membentuk mindset kita. Ekonomi suatu daerah  bisa kuat minimal 4 persen sarjana atau tamatan sekolah  bisa menjadi enterpreneur,”ujar Oknovia. (sis)

Komentar