FIXSUMBAR — Pemerintah bersama DPR RI menyepakati pembentukan Holding Ultra Mikro 13 September 2021.
Holding tersebut memggabungkan tiga BUMN yaitu BRI, Pegadaian dan PMN, pada Jumat 4 Februari 2022, Komisi VI DPR RI melakukan kunjungn kerja spesifik kepada tiga entititas holding tersebut di Yogyakarta.
“Kunjungan ini dalam rangka melakukan pengawasan terhadap holding baru ini mulai pola kinerja hingga sasaran nasabah yang dilayani,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI dari PKS asal Dapil Sumbar II, Hj Nevi Zuairina jepada NZ Media Center, Sabtu 5 Februari 2022.
Nevi Zuairina meminta semua BUMN khususnya Ultra Mikro untuk terus mengawal kemajuan UMKM di tanah air.
“Dan BUMN ini harus memberikan fokus pada mengeliminasi secara ketat praktik rentenir dalam bentuk pinjaman online Illegal. Dan Kljehadiran holding ultra mikro ini diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan dan menyediakan pembiayaan yang lebih lengkap dan lebih murah,”ujar Hj Nevi.
Politisi perempuan nasional ini yang terkenal sebagai Bunda UMKM Indonesia ini meminta Holding Ultra Mikro pergencar sosialisasi ke masyarakat pelaku usaha agar lebih memahami adanya solusi permodalan yang aman dan tidak memberatkan.
“Sehingga, secara perlahan, praktik-praktik usaha ilegal yang kerap menyusahkan rakyat dapat dihilangkan di masa datang,” ujar Nevi.
Hj Nevi Zuairina mengatakan Pembentukan Holding Ultra Mikro yang telah mendapat dukungan dari parlemen yakni Komisi XI dan Komisi VI DPR RI pada 16 dan 18 Maret 2021, mesti dapat menjalankan amanatnya dengan meningkatkan sinergi jaringan agar ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah, sehingga cost of serve dan acquire customer juga bisa menjadi lebih murah.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menambahkan, BRI sebagai induk holding di mana keberadaannya telah merata di seluruh penjuru tanah air hingga ke desa-desa, bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) akan mampu mencatatkan efisiensi karena menekan biaya operasional dan biaya dana (cost of fund).
Komentar