FIXSUMBAR — Gempa bumi awalnya 6,2 skala.richter lalu direvisi BMKG menjadi 6,1 skala richter berlanjut hampir 194 lebih gempa susulan di patahan Talamau hingga Kamis 3 Maret 2022.
Dampak gempa bumi Jumat pagi di Pasaman Barat dan Pasaman itu banyak kerusakan terhadap bangunan termasuk rumah masyarakat.
Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) melakukan assessment dan memetakan kerusakan rumah dengan merangkul mahasiswa di empat perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).
Ketua Rehabilitasi dan Rekonstruksi Universitas Andalas Dr. Febrin Anas Ismail, MT, Rabu 2 Maret 2022 menyebutkan empat perguruan tinggi yang terlibat dalam proses assessment lanjutan ini di antaranya Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH), dan Institut Teknologi Padang (ITP) selama sepuluh hari ke depan.
Disampaikannya ada 106 mahasiswa beserta koordinator nantinya akan melakukan pendataan dan menginput data secara online di lapangan sehingga data realtime yang masuk di inaRISK selalu terupdate.
“Data yang ada sekarang selalu berubah sehingga masyarakat juga bingung apakah rumahnya bisa direhab atau dibangun kembali,” ujar Febrin melaporkan misi Pusat Studi Becana Unand kepada Rektor Prof Yuliandri.
Selain itu, Febrin juga menyampaikan ada inovasi baru untuk memperbaiki rumah-rumah yang retak akibat bencana gempa ini yakni dengan menggunakan teknologi ferrocement layer atau kawat anyam yang dilapisi semen.
“Jika rumah masih berdiri kokoh dan hanya menimbulkan keretakan pasca gempa, maka rumah tersebut dapat diperbaiki dan dapat diperkokoh dengan kawat anyam ke dinding atau sudut dinding,”ujar Febrin didampingi Prof. Fauzan Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas saat pelepasan mahasiswa ke pasaman pada Kamis 3 Maret 2022 di UPT BNPB Pusdalops Padang.
Ditambahkan Febrin selain melakukan proses assessment mahasiswa juga mensosialisasikan proses perbaikan rumah masyarakat.
Rektor Universitas AndalasProf Yuliandri mengemukakan sebelumnya Unand telah mengirimkan tiga tim ke lokasi terdampak bencana gempa bumi di Pasaman dan sekitarnya.
Tiga tim ini terdiri tim dokter dari rumah sakit Universitas Andalas, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta Pusat Studi Bencana.
“Pusat Studi Bencana telah melakukan quick assessment dan pemetaan awal pasca gempa, namun perlunya assessment lanjutan dengan bekerja sama dengan BNPB melibatkan mahasiswa teknik sipil di empat perguruan tinggi yang ada di Sumbar,” ujar Prof Yuliandri kepada wartawan di Padang.
Rektor Yuliandri menekankan kepada seluruh mahasiswa mari bergandengan tangan membantu masyarakat dan pemerintah, jaga kondisi kesehatan dan komunikasi serta kerjakan dengan sepenuh hati dan tuntas.
“Dalam setiap interaksi, tinggalkan kesan positif, tinggalkan kesan yang menyenangkan,” ujar Prof Yuliandri.
Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah melepas mahasiswa secara resmi yang didampingi Rektor Universitas Andalas dan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Tafdil Husni, SE, MBA.
BNPB sangat mengapresiasi atas keterlibatan mahasiswa dari empat Perguruan Tinggi di Sumbar sebagai relawan mapping rumah rusak akibat gempa bumi yang menguncang pasaman barat dan sekitarnya.
“Karena rumah rusak ada kategorinya di antaranya Rusak Ringan (RR), Rusak Sedang (RS), dan Rusak Berat (RB),” terangnya.
“Diharapkannya kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk seluruh wilayah Indonesia dan tentunya jadi amal ibadah,” ujar Jarwansyah. (rian/unand)
Komentar