FIXSUMBAR — Gempa Pasaman Barat dari Patahan Talamau berkekuatan 6,1 skala richter dengan gempa susulan hinggga kemarin tercatat lebih 193 kali telah menimbulkan duka mendalam bagi korban dan kepedihan bagi Indonesia.
Isis Susanti hanya siswa Sekolah Dasar Durian Parau, dia merasakan gempa keras tersebut. Gempa itupun meratakan rumah kediaman Isis bersama dua adik dan kedua orang tuanya, Ideh dan Tami.
Tapi seminggu pasca gempa, Isis punya semangat, yaitu semangat bangkit, Isis mau bersekolah dan Isis mau dirikan rumahnya dan bangun Pasaman kembali, salut kita gaess…
Isis waktu gempa Jumat pagi itu diantar Tami ayahnya, tapi karena gempa kembali pulang ke rumah, Isis Susanti tercenung.
“Dima rumah wak mak (kemana rumah kita bu, -red),” ungkap Isis menangis terisak pada Jumat seminggu lalu melihat rumahnya yang tinggal puing.
Kini Isis bersama dua saudara dan ibu bapaknya tinggal di tenda pengungsian di koordinir tokoh warga Kampung Taruko Jorong Tigo Kampung Tabik Malampah.
Seminggu sudah Isis dan 31 kepala. keluarga hidup di tenda pengungsian. Isis kepada Tim Aksi Kemanusiaan TOP 100 yang menerobos kampung itu saat hujan deras mengungkap keinginan kembali ke sekolah.
“Isis nio (mau) sikolah, Isi nio (mau) buek (bangun) lagi rumah,” ujar anak sekolah dasar itu dengan semangat didampingi ibunya, Ideh.
Isis yang rumahnya rata dengan tanah, padahal rumah permanen dengan susah payah dibangun oleh bapaknya (Tami,red) itu lewat banting tulang sebagai buruh tani dua tahun lalu.
Rumah anak sekolah dasar Isis Susanti itu beberapa saat setelah gempa Pasaman Barat 6,1 skala richter sempat viral menjadi kabar dan membuat tersentak dunia dahsyatnya gempa Jumat pagi seminggu lalu itu..
Aksi kemanusian TOP 100 ke Taruko berubah menjadi haru, Sari Lenggogeni dan Bundo Wati tak kuasa menahan haru saat ibu-ibu korban gempa Taruko itu curhat akan musibah yang menimpanya.
“Yang sabar ibu-ibu, keperihan ibu kami ikut bersedih. Tetap semangat dan yakinlah masyarakat Indonesia peduli kepada ibu-ibu. percayalah pemerintah kita pasti tak tinggal diam membantu ibu ibu semua,” ujar Sari Lenggogeni.
Komentar