Isu Panas, Sam Salam Diharapkan Kader Jadi Cawagub

Soal.gagasan menurut Sam Salam tidak banyak tapi penting. “Biarlah pas saatnya saya ungkap ide dan gagasan simple menjadi pemimpin di tanah Sumbar ini,” ujar Sam Salam.

Pada bagian lain, kata Sam Salam leader itu, seharusnya bicara tentang masa depan Sumbar yang dianggap tidak sebanding kemajuannya dengan propinsi lain.



“Leader itu diwajibkan meningkatkan kecerdasan (IQ) disamping kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan Spiritual (SQ) yang lebih baik terhadap masyarakat Sumbar. Karena masyarakat cerdas akan cepat menangkap Future Prospect (prospect masa depan), kecepatan menangkap persoalan dan memberi solusi yang tepat untuk masyarakat. Many things can be done for the smarts ( banyak hal yang akan dapat diselesaikan bagi yang cerdas),” ujar Sam Salam.

Baca Juga :  Pleno Pengundian Nomor Urut Pilgub Sumbar: Epyardi Asda-Ekos Albar dan Mahyeldi-Vasko Raih Nomor 2 dan 1

Pemimpin yang akan datang (Prabowo Subianto) mencanangkan konsep Stunting dan memperbanyak sarana pendidikan. Banyak masyarakat yang kabur dalam mengartikan “masyarakat cerdas” dengan masyarakat berpendidikan.

Nebule theori mengatakan kecerdasan (otak) dibentuk melalui usia 0 – 10 tahun dan saat itulah diisi salah satunya dengan “konsep stunting”, gizi yang baik melalui “makan siang” dengan porsi yang proporsional, sedangkan konsep pendidikan lebih mengarah kepada perbaikan ilmu pengetahuan atau menjadikan orang yang berilmu pengetahuan.

Jelas orang cerdas lebih cepat menangkap ilmu pengetahuan.

“Bayangkan Sumatera Barat 20 tahun ke depan, kalau para pemimpin hanya punya visi short-time (periode 5 tahunan) saja. Jelas Sumatera Barat yang terkenal dengan kelompok pemikir republik dahulunya akan semakin tertinggal.

Baca Juga :  Guspardi Gaus: Kejelian Membaca Momentum, Kunci Kesuksesan di DPR RI

Jadi sudah selayaknya calon pemimpin Sumatera Barat thinks and talks (berpikir dan berbicara) tentang masa depan Sumatera Barat,”ujar Sam Salam..

Caranya Om Sam?

Cerdaskan para pelaku UMKM dan pelaku usaha lemah dan private sektor lainnya agar mereka bisa naik kelas dan punya daya saing yang baik untuk mendukung perekonomian Sumatera Barat ke depan.

“Perdagangan bebas telah mengancam kekuatan UMKM, komoditi UMKM tak bisa menyaingi komoditi import yang akan melemahkan posisi perekonomian masyarakat Sumatera Barat,” ujarnya.

Komentar