Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Penjaja Gorengan di Kayu Tanam, Netizen Beri Peringatan Keras

Padang, fixsumbar.com – Meninggalnya Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjaja gorengan di Kayu Tanam, Sumatera Barat, telah mengguncang perasaan masyarakat.

Bukan berarti publik tidak percaya kepada kepolisian dalam memburu terduga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang biadab ini, namun kejadian tersebut memicu rasa keprihatinan mendalam dan kemarahan di tingkat nasional.



Netizen dari seluruh penjuru negeri ikut bersuara, menyebarkan peringatan keras terhadap pelaku yang kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi.

Pesan berantai tentang sosok terduga pelaku terus menyebar luas melalui berbagai grup WhatsApp dan media sosial.

Dalam pesan tersebut, masyarakat diminta untuk waspada dan melaporkan jika melihat orang asing atau warga baru yang menginap di daerah mereka.

Baca Juga :  Forum Komunikasi Jurnalis Piaman Dukung Penyidik Terapkan Potong Alat Vital Pemerkosa Anak Kandung

Informasi tentang terduga pelaku yang berinisial “I” juga disertakan, dengan catatan bahwa ia merupakan residivis kasus pencabulan dan narkoba.

Hal ini membuat publik semakin geram, apalagi saksi menyebutkan bahwa terduga sempat terlihat meminjam cangkul, dengan pakaian yang kotor oleh tanah, sebelum melarikan diri setelah jasad Nia ditemukan.

Nia ditemukan tak bernyawa pada Minggu, 8 September 2024, setelah dilaporkan hilang sejak Jumat, 6 September 2024.

Gadis malang ini dikenal sebagai sosok yang gigih membantu keluarganya dengan berjualan gorengan, sembari mengumpulkan uang untuk biaya kuliah.

Kejadian ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, dan memicu gelombang empati serta kemarahan dari masyarakat.

Baca Juga :  Forum Komunikasi Jurnalis Piaman Dukung Penyidik Terapkan Potong Alat Vital Pemerkosa Anak Kandung

Pihak kepolisian setempat tidak tinggal diam. Tim khusus yang dibentuk segera bergerak cepat dengan menyisir lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan sekitarnya.

Unit satwa polisi bahkan dikerahkan untuk membantu mengendus jejak terduga pelaku. Meskipun sudah dinyatakan sebagai DPO, hingga saat ini, pelaku belum tertangkap. Namun, upaya polisi terus berlanjut.

Di dunia maya, netizen tak hanya berhenti pada kemarahan.

Banyak yang berharap agar terduga pelaku dapat segera ditangkap dan diadili dengan hukuman seberat-beratnya. Bahkan, beberapa pengguna media sosial menyerukan agar diterapkan hukuman kebiri kimia bagi terduga pelaku, sebagai bentuk pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Komentar