Kota Padang Modern itu Harus Bebas dari Parkir Liar, Ekos Albar Solusinya

FIXSUMBAR — Padang terus berangsur menjadi kota modern, tapi sayang kalau parkir liar masih bertebaran, terus gimana cara nya menyikat parkir liar, nah Cawako H Ekos Albar lah solusinya.

Fenomena parkir liar telah jadi keluhan masyarakat menahun di Kota Padang. Kata Ekos Albar masalah tersebut merupakan hal yang menjadi perhatian selama menjabat Wakil Wali Kota Padang. Ke depan, jika menjadi wali kota, ia menjamin akan membereskan masalah tersebut.



“Saya sering mendengar dan membaca di media sosial, masyarakat mengeluhkan parkir liar. Masalah itu membuat masyarakat tidak nyaman bepergian di Kota Padang, apalagi ke tempat wisata. Saya telah memasukkan masalah ini sebagai masalah prioritas yang akan saya bereskan jika jadi wali kota sebab tugas wali kota adalah menjamin kenyamanan masyarakat hidup di sebuah kota,” tutur Ekos, Rabu 3/7-2024.

Baca Juga :  Ekos Albar Hadiri Pengukuhan Pengurus KAN Batu Payung di Limapuluh Kota, Sampaikan Program Pembangunan Balai Adat

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan untuk memberantas parkir liar, dia akan mendata semua tempat yang menjadi objek parkir.

Setelah itu, objek-objek tersebut akan diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai platform. Pemberian informasi itu akan dibarengi dengan penyebaran nomor pengaduan masalah parkir liar.

“Nanti kami akan membuat hotline untuk pengaduan masalah parkir liar. Jadi, jika menemukan tukang parkir liar tanpa tanda pengenal dan karcis resmi, warga dapat mengadukannya ke nomor hotline. Kami mengajak masyarakat membantu pemko untuk memberantas parkir liar,” ujarnya.

Baca Juga :  Ekos Albar dan Almaisyar Sapa Warga Payakumbuh, Dukungan UMKM Jadi Fokus Utama

Ekos mengatakan bahwa parkir liar perlu diberantas sebab menjadi aib bagi tempat pariwisata, mematikan usaha orang sebab orang malas mampir karena takut kena parkir liar, juga merugikan pemko karena uangnya tidak masuk ke pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, menurutnya, pendataan ulang objek parkir perlu dilakukan karena bisa jadi ada objek parkir baru.

“Ini sesuai dengan program saya untuk menambah PAD Padang dari Rp600-an miliar menjadi Rp 1 triliun per tahun,” ucap kader Muhammadiyah itu.(ck)

Komentar