Leonardy: Aneh Rasanya Jika Sumatera Barat Tidak Punya Taman Budaya

Politik187 Dilihat

Padang, – Perjuangan para seniman menolak rencana alihfungsi pembangunan kompleks Taman Budaya, yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, terus berlangsung. Bahkan gerakan yang telah berjalan sejak bulan Februari 2023 lalu, melalui pelbagai aktifitas, dialog, diskusi kian menderas.

Terakhir, Minggu 11 Juni 2023 diwakili seniman berjumlah 35 orang, mereka diterima dengan terbuka dan penuh keramahan oleh Anggota DPD RI, H Leonardy Harmainy Dt.Bandaro Basa, S.IP, MH. Hadir didampingi aktifis senior H. Syaharman Zanhar.

Dalam pertemuan yang penuh kekeluargaan di Rumah Makan Sambalado Hj. Zainab Ulak Karang, para seniman dan budayawan itu mengungkapkan alihfungsi bangunan Taman Budaya membuat mereka melakukan berbagai aktifitas seperti dialog, diskusi hingga panggung ekspresi.

Baca Juga :  PSU DPD RI, Desrio Putra Siap Reborn

Kepada Leonardy, para seniman dan budayawan itu tegas mengatakan Kompleks Taman Budaya Sumbar yang terletak di kawasan jalan Diponegoro, sejak tahun 1974 dikenal sebagai pusat aktifitas dan kreatifitas dari para seniman, pekerja seni, sastrawan maupun budayawan dan lainnya dari seluruh Sumatera Barat. Namun baru-baru ini, pemerintah provinsi Sumatera Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melakukan FGD yang menjelaskan tentang rencana perubahan fungsi gedung zona C.

Mereka mengungkapkan dari semula sebagai kantor untuk aktifitas kegiatan perkantoran Dinas Kebudayaan dan UPTD Taman Budaya, dialihkan sebagai bangunan hotel bintang lima. Sementara pembangunan zona B, yang semula direncanakan untuk aktifitas seniman, yang nantinya memuat bangunan teater utama, bioskop, gallery, labor musik, tari, perpustakaan, dan lain-lain tidak berlanjut pembangunannya.

Baca Juga :  Rekam Jejak Calon DPD pada PSU, Sam Salam: Pemilih Fokus Pelototin

Syarifuddin Arifin, seniman yang dikenal sebagai penyair lintas negara mengatakan alangkah baiknya pembangunan kompleks zona B ini diselesaikan dahulu, agar para seniman bisa kembali beraktifitas normal kembali. Baru kemudian rancangan zona C ini diteruskan.

Ery Mefri koreografer yang diketahui telah malang melintang di panggung-panggung Internasional, melengkapi. “Pada hakekatnya kami para seniman, tidaklah anti pembangunan.”







Komentar