Masifkan Literasi, Novrial: Prioritaskan Gerakan Wakaf Buku dan Pojok Baca

straightnews170 Dilihat

ASN Sumbar Wajib Baca 15 Judul Buku

Padang,— Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar terus menggelorakan budaya baca dan literasi di masyarakat. Khusus untuk ASN Pemprov Sumbar diwajibkan membaca 15 judul buku setiap tahun dan pro aktif melaksanakan dalam program Wakaf Buku.

Demikian disampaikan Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar Novrial, SE.MA.,Ak ketika membuka Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Budaya Baca dan Pentingnya Sertifikasi Bagi Wartawan di Aula Kearsipan, Jum’at 18 November 2022.

Kegiatan sosialisasi budaya baca yang merupakan pokok-pokok pikir (Pokir) Anggota DPRD Sumbar Nofrizon, sosilisasi menghadirkan nara sumber yaitu Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Novrial dan dua wartawan senior H. Heranof Firdaus, S.Sos (Pemred minangsatu.com) dan Eko Yance Edrie (Pemred Harian Khazanah).

Baca Juga :  Dr Aqua Dwipayana: Aneh, jika Komunikasi Buruk Dipelihara

Menurut Novrial, program Wakaf Buku diwajibkan bagi seluruh ASN Pemprov Sumbar yang jumlah mencapai 13 ribu orang. Nantinya buku ini akan didistribusikan kepada Perpustakaan Nagari dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

“Dalam keseharian diharapkan masing-masing ASN Pemprov meluangkan waktu untuk membaca paling tidak 30 menit setiap hari. Gunanya untuk membudayakan minat baca. Ini sudah ada edarannya dari Buya Gubernur,” kata Novrial lagi.

Kegusaran Novrial tentang minat baca ini karena data yang ada berbanding terbalik dengan jumlah penulis dan tokoh-tokoh literasi yang banyak berasal dari Sumbar. Namun Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Sumbar rangking 6 di Pulau Sumatera, di bawah Bengkulu dan Bangka Belitung.

Baca Juga :  Soal Arsip Pengawasan Pemilu, Alni dan Novrial Teken MoU

“Angka TGM Sumbar sebesar 61,15 persen. Kita rangking enam di Sumatera. Inilah yang harus kita genjot dengan sosialisasi budaya baca dan literasi. Kami sangat berharap pada rekan-rekan wartawan untuk ikut serta meningkatkan minat baca masyarakat ini,” kata Novrial yang didampingi Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Taufik Ramadhan.

Sementara nara sumber Heranof Firdaus dan Eko Yance Edrie sama-sama menekankan bahwa pentingnya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) untuk tanggung jawab profesi. Dengan UKW akan diketahui kemampuan dari seorang wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya.

Baca Juga :  Mewabah Pegiat Medsos Keniscayaannya adalah Hoaks

Karena itu, tidak perlu ragu untuk mengikuti UKW, sebab yang diuji adalah aktifitas keseharian sebagai wartawan. “Kalau ada yang tidak lulus UKW berarti yang bersangkutan belum kompeten,” kata Heranof Firdaus dalam FGD yang dipandu oleh wartawan senior Gusfen Khairul ini.

Hampir 30 orang peserta FGD Sosialisasi Budaya Baca dan Literasi ini adalah wartawan senior dan para Pemred media massa yang ada di Sumbar. Setiap peserta mendapatkan sertifikat dan penggantian transportasi. (ck)

Komentar