Oleh: KHAIRUL IKHWAN
SEBUAH festival digelar di pusat kota. Mengambil latar kota tua di kawasan Muaro Padang. Kota tua itu memang memiliki sejarah yang panjang. Daya tarik juga ada pada keberagaman dan keunikkan arsitektur bangunan-bangunannya.
Arsitektur kolonial berpadu dengan tradisional dan campuran budaya lain. Tak mengherankan, festival itu menyulut ribuan pengunjung. Membuat perputaran uang yang sangat besar. Misi tercapai, semua senang. Tapi, ada sesuatu yang masih mengganjal.
Pusat Kota Padang masih di kawasan pesisir. Walaupun pusat pemerintahan sudah pindah ke Aia Pacah, tapi denyut nadi, denyut ekonomi kota masih berpusat di Pasar Raya dan sekitarnya.
Tak mengherankan, kawasan di sekitaran itu selalu menjadi tuan rumah berbagai event besar. Menjadi pusat keramaian. Dan, selalu menjadi sisi yang paling dijual dan dipromosikan dari Kota Padang.
Strategi pengembangan kota semacam itu telah membuat pusat kota menanggung beban yang sangat besar. Persoalan sosial menumpuk di pusat kota. Kemacetan menjadi makanan sehari-hari di pusat kota. Kasus kriminal, pengangguran dan lainnya menumpuk di pusat kota. Perputaran uang juga menumpuk di sana. Ini di satu sisi menyeruakkan masalah ketimpangan sosial dan ketimpangan ekonomi.
Untuk belanja di mall, warga Padang harus pergi ke pusat kota. Mau nonton di bioskop, harus ke pusat kota. Bahkan, ingin beribadah di masjid yang megah, harus ke pusat kota. Padahal, pinggiran kota tak kalah potensinya dan memiliki daya tarik yang luar biasa pula.
Pembangunan pusat pemerintahan baru di Aia Pacah diharapkan mendorong pembangunan di pinggiran kota. Berbilang tahun, arah ke sana sudah kelihatan.
Tapi, perkembangan pinggiran kota sangatlah lamban. Contohnya saja, di pinggiran kota tidak ada hotel berbintang lima. Hotel-hotel besar dibangun di pusat kota. Memang ada mall yang akan dibangun. Proses pembangunan masih sedang berjalan. Pembangunan di sekitaran pusat pemerintahan masih kalah dari pusat kota.
Aktivitas yang terpusat di pusat kota akan memunculkan beragam masalah di masa depan. Beban geografis semakin berat. Saat ini, mencari properti di pusat Kota Padang sangatlah susah.
Komentar