FIXSUMBAR, – Anggota DPR Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi mengadakan silaturahmi yang hangat dengan para santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin di Imam Ghazali, Anduring Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
“Saya merasa sangat bahagia dan terhormat bisa hadir di tengah-tengah pengurus pesantren. Pesantren memiliki peran penting dalam pendidikan, pembentukan karakter, dan spiritualitas.
Kami ingin mendengar langsung harapan dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan pesantren, karena Kami hadir sebagai saudara seiman yang ingin memahami para santri, ulama, dan masyarakat yang hadir di sini. ” tutur Nevi dalam sambutannya.
Nevi menambahkan, Kunjungan ke pesantren bertujuan untuk memahami lebih dekat peran dan kontribusi lembaga pendidikan keagamaan dalam pembentukan karakter generasi muda, khususnya di wilayah Sumatera Barat.
Anggota DPR RI yang kini duduk di Komisi VI ini mengatakan, Pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan moral dan spiritualitas santri.
Ibu Nevi Zuairina menyambut baik upaya pesantren dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.
“Saya berharap, masyarakat sekitar dapat mewujudkan urgensi pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memainkan peran kunci dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai keislaman, kearifan lokal, serta budaya bangsa.
Pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga pusat pembinaan karakter, kejujuran, disiplin, dan rasa tanggung jawab,” urai Politisi PKS ini.
Ibu Nevi Zuairina menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan pesantren di wilayah Sumatera Barat II.
“Saya akan berupaya untuk mengadvokasi kebutuhan pesantren, termasuk penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai dan pembinaan tenaga pendidik yang berkualitas,” ujarnya.
“Selama ini, saya di DPR telah membawa aspirasi dan harapan masyarakat kepada forum DPR RI agar dapat diakomodasi dalam kebijakan pembangunan pendidikan nasional.
Komentar