FIXSUMBAR- Hj. Nevi Zuairina, Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, hadir sebagai pembicara dalam Workshop Pendampingan Koperasi yang diselenggarakan secara online oleh PP Salimah.
Hj Nevi menekankan pentingnya pengembangan koperasi berkualitas sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi bangsa dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Menurut data Kemenko Perekonomian, volume usaha koperasi di Indonesia pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 8,51% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp182,35 triliun.
Anggota DPR RI Komisi VI, menyebutkan bahwa kontribusi koperasi terhadap PDB juga terus meningkat, mencapai 6,20% pada tahun 2021.
Politisi PKS itu menekankan bahwa potensi besar koperasi perlu dioptimalkan agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
“Koperasi memiliki dampak sosial ekonomi yang signifikan di Indonesia, baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya maupun dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Hj. Nevi Zuairina.
Koperasi kata Hj Nevi berperan penting dalam memberikan pelatihan, pendidikan, dan akses pasar kepada anggotanya, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan daya saing ekonomi masyarakat.
Tapi, Hj. Nevi Zuairina juga mengakui bahwa koperasi masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
Sehingga Komisi VI DPR RI bersama pemerintah tengah melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, guna menciptakan ekosistem bisnis koperasi yang dinamis, adaptif, dan akomodatif sesuai dengan perkembangan zaman.
Revisi ini bertujuan untuk mengakomodasi perubahan dalam dunia usaha dan teknologi, serta memperbaiki tata kelola perkoperasian agar koperasi dapat bergerak lincah, modern, dan memberikan kepastian hukum yang tegas terhadap setiap pelanggaran yang dapat menurunkan citra koperasi di kalangan masyarakat.
Hj. Nevi Zuairina menyoroti fenomena koperasi bermasalah yang mencederai citra koperasi di masyarakat.
Komentar