Oleh: Isa Kurniawan
Koordinator Komunitas Pemerhati Sumbar (Kapas)
DUA tahun tak lama, hanya sekejap saja, kita kan berjumpa pula dengan Pemilu 2024.
Tepat hari ini, tanggal 14 Februari 2022, mulai hitung mundur (countdown) 730 hari lagi (2 tahun) menuju pelaksanaan Pemilu 2024, yakni tanggal 14 Februari 2024 tanggal.yamg biasa diperingati sebagai hari kasih sayang, dua tahun lagi tentu menjadi jadilah Pemilu Sayang (Electoral Valentine Day)
Di mana dalam pemilu tersebut ada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), yang dilaksanakan serentak, sama seperti Pemilu 2019 lalu.
Agenda politik nasional dan daerah tersebut bisa diikuti oleh siapa saja, tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku. Terbuka peluang untuk duduk di DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, kemudian DPR RI dan DPD RI, serta jadi Presiden dan Wakil Presiden.
Bicara masalah pemilu, dalam konteks pemilihan langsung, untuk bertarung seseorang itu haruslah memiliki 3 dasar, yakni kharisma, jaringan dan uang. Salah satunya wajib dimiliki. Akan lebih hebat lagi kalau memiliki 2 atau ke 3-nya sekaligus.
Kharisma yang dimaksud di sini adalah seseorang itu sudah terpatri di hati masyarakat karena sosoknya yang kharismatik —memiliki aura yang tajam. Sehingganya ketika ikut kontestasi, masyarakat tanpa tedeng aling memilihnya. Adanya kharisma itu butuh proses yang panjang.
Kemudian kedua; jaringan, yang merupakan simpul-simpul massa dimana seseorang itu menjadi bagian dari sebuah kelompok atau organisasi. Simpul ini bisa dalam bentuk partai politik (parpol), paguyuban, organisasi kemasyarakatan, profesi, alumni dan lainnya.
Sedangkan ketiga adalah memiliki uang. Sangat diperlukan sekali di dalam membiayai sosialisasi, baik untuk operasional maupun pembuatan materi-materi kampanye.
Uang memang sangat penting, tapi tidak selamanya uang bisa menjamin kemenangan. Banyak juga orang yang punya uang melimpah kalah di dalam sebuah kontestasi politik.
Jadi maksudnya uang di sini, untuk memenuhi kebutuhan standar bersosialisasi, seperti bayar makan minum di kedai, beli BBM, operasional tim, pembuatan materi kampanye ala kadarnya, sumbangan-sumbangan agak sedikit, dan lainnya.
Komentar