FIXSUMBAR-- Tim Dosen jurusan Ilmu Pollitik FISIP Unand, terdiri dari Ketua Tim Pengabdian, Dr. Indah Adi Putri dengan anggota Dewi Anggraini, M,Si, Dr. Aidinil Zetra, Dr. Tengku Rika Valentina, Dr. Asrinaldi, Syaiful, M.Si, Andri Rusta,M.PP, Irawati, MA, Mhd. Fadjri, MA dan Lusi Puspika Sari, M.IP menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di DPW Partai Nasdem Sumatera Barat.Pemgabdian ini mengangkat tema “Pendidikan Politik Untuk Penguatan Demokrasi oleh Partai Politik. Kegiatan pengabdian diikuti oleh para ketua Bapilu DPD Nasdem Sumatera Barat dan ditambah juga dengan para pengurus dari DPW Partai Nasdem Sumatera Barat
Moderator dari DPD Nasdem Ardiyan,SH, yang merupakan ketua BAPILU DPW dilanjutkan dengan sambutan dari ketua DPW Nasdem Sumatera Barat, Hendrajoni, S.H.,M.H.Ketua DPW Nasdem mengucapkan terimakasih atas kegiatan pengabdian ini, dan berharap bahwa kegiatan ini bisa dilakukan secara kontinyu di Partai Nasdem.
"Karena kegiatan ini sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan para kader Nasdem, di samping itu kegiatan ini juga akan menambah wawasan bagaimana pentingnya posisi partai politik dalam demokrasi di Indonesia," ujar Hendrajoni, Sabtu 23 April 2022 di Kantor Nasdem Sumbar.Ketua DPW Nasdem juga mengatakan bahwa kegiatan oengabdian Dosen FISIP ke Nasdem dihadiri oleh 19 orang ketua Bapilu kabupaten kota se Sumatera Barat.
Dr. Indah Adi Putri mengatakan bahwa partai politik merupakan sebuah kekuatan politik yang sangat penting keberadaanya di Indonesia sebagai pilar yang mendukung demokrasi.Partai politik tentu saja dituntut untuk memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan demokrasi. Di samping itu partai politik juga dituntut untuk menjalankan fungsinya dengan baik, terutama fungsi pendidikan politik dan rekruitmen politik.
"Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini menjadi penting diadakan di partai politik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Jurusan Ilmu Politik 2 (dua) kali dalam setahun dengan mengunjungi berbagai partai politik yang tersebar se Suamatera Barat," ujar Indah.Kegiatan pengabdian kata Indah dibagi menjadi 3 (tiga) sesi. Sesi pertama, brainstorming. Pada sesi ini para peserta diminta untuk mengeluarkan pendapatnya mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ketua tim pengabdian dan menuliskannya di kertas meta plan, adapun pertanyaan yang mesti dijawab adalah : pertama, bagaimana upaya untuk memenangkan pemilu legislatif 2019. kedua, apa tantangan dan hambatan pada pemilu legilatif tahun 2019?
Pada sesi ini, para peserta mengatakan bahwa ada beberapa strategi yang dilakukan oleh partai politik, misal dari DPD Padang Panjang menyebutkan bahwa ada tiga hal yang mereka lakukan, yaitu mengisi seluruh struktur partai dari tingkat kota sampai ranting, melakukan rekruitmen calon anggota legislatif sampai 120 %, dan paling penting juga menggalang dana untuk kampanye.Dari DPD Tanah Datar mereka juga melakukan beberapa hal, yaitu memanfaatkan kader partai yang menjadi kepala daerah dari Nasdem untuk mensupport pencalonan dan kampanye partai, membangun komitmen untuk saling membantu antar caleg yang menang maupun yang kalah, yang menang bersedia mengganti perolehan suara dari kader yang kalah dengan persyaratan tertentu dan membangun komunikasi yang intens dengan DPW Partai Nasdem terutama untuk mensupport atribut partai untuk kampanye.DPD Mentawai juga mengatakan ada beberapa langkah yang mereka lakukan, yaitu mengoptimalkan program pusat, yaitu Indonesia memanggil untuk rekruitmen caleg, pendataan dan survey terhadap bakal calon yang akan diusung dan tentu saja bahwa para caleg harus mempunyai komintmen terhadap partai.Adapun tantangan yang dihadapi oleh masing-masing DPD dalam menghadapi Pemilu legilatif 2019 juga beragam, misal dari DPD Solok mengatakan bahwa masyarakat masih banyak yang memilih berdasarkan ada atau tidaknya sesuatu yang diberikan oleh Caleg kepada masyarakat pemilih dan kurangnya fraksi turun ke lapangan untuk pembinaan kader dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di internal partai.
DPD Agam juga punya pandangan bahwa ada bebarapa tantangan yang dihadapi, yaitu calon presiden yang didukung oleh Partai Nasdem berbeda dengan selera masyarakat yang berimbas pada keterpilihan Caleg dan juga ada persoalan black campaign dari partai lain.DPD Tanah Datar juga memiliki tantangan sendiri, yaitu susahnya untuk memenuhi kuota 30 % bagi Caleg perempuan, kurangnya saksi di TPS-TPS saat pemilihan berlangsung, kurang maksimalnya komunikasi antar caleg pusat,provisni dan daerah dan sulitnya pemetaan daerah pemenangan.
Pada sesi kedua, penyampaian materi oleh Dr. Tengku Rika Valentina tentang Menakar Strategi Pemenangan Pemilu 2024.Ada beberapa hal yang mesti disiapkan untuk menghadapi pemilu legislatif 2024, yaitu perlu nya menelisik pasar dalam membangun strategi di partai Politik.
Perlu dilihat juga kecenderungan pangsa pasar Partai berbasis Islam? Dan juga perlu dilihat kecenderungan tingkat rasionalitas sehingga menciptakan catch all party’ (partai yang menyasar semua). Kemudian juga perlu diperhatikan sistem kaderisasi dan rekruitmen di partai politik. Oleh sebab itu, menarik untuk membaca fenomena politik dalam membuat rekam jejak di Pemilu 2024. Apakah bisa Nasdem betul-betul melihat peluang dalam pola rekrutmen partai politik terutama pada perilaku tim penyeleksi ketika memilih siapa kader-kader yang “ beruntung” “siapa kandidat yang dapat dinominasikan (candidacy)? siapa yang menyeleksi (selectorate)?dimana kandidat diseleksi? serta bagaimana kandidat tesebut diputuskan? Dan terakhir apakah Partai Nasdem bidsa menjadi tipologi partai yang ‘catch all party’ (partai yang menyasar semua pemilih).Sesi ketiga, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait pemaparan materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Dalam sesi ini para peserta sangat antusias dalam menyampaikan tanggapannya terkait strategi pemenangan pemilu legislatif tahun 2024. (rls/ar)
Editor : Fix Sumbar