Pertama dan Satu-satunya di Sumbar, Salurkan BLT BBM Senilai Rp 5 M

straightnews478 Dilihat

FIXSUMBAR – Sebagai wujud perhatian kepada masyarakat atas dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Pemko Padang Panjang menyediakan anggaran Rp5 M lebih untuk disalurkan ke warga kota dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM. Targetnya, 10.500 warga yang terdata dalam DTKS akan menerima bantuan ini tanpa terkecuali.

Dana total Rp5.071.350.000 itu, untuk tahap I sudah disalurkan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano dan Wakil Wali Kota, Drs. Asrul secara simbolis, Sabtu (12/11), sebesar Rp1.258.650.000. Sisanya Rp 3.812.700.000 akan disalurkan Desember mendatang. Penyaluran BLT BBM itu, untuk saat ini adalah satu-satunya di Provinsi Sumatera Barat.

Wako Fadly kepada Kominfo di sela-sela penyaluran bantuan menyebutkan, untuk tahap I ini ada sebanyak 2.797 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima BLT BBM ini. Rinciannya, sebanyak 1.664 KPM di Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB) dengan total Rp748.800.000. Sedangkan di Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) untuk 1.133 KPM dengan total Rp509.850.000.

Baca Juga :  Asseekkk... Ada Space UMKM di Munas VII Gebu Minang

Fadly menyampaikan, dari 10.500 KK dalam DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), sebelumnya sebanyak 2.051 KPM telah menerima BLT BBM dari anggaran dari Kementerian Sosial untuk tahap I Rp615.300.000. Namun Pemko Padang Panjang turut menganggarkan agar seluruh 10.500 KK bisa menerima BLT BBM ini.

“Makanya untuk tahap I ini, dana dari APBD senilai Rp1,25 M digelontorkan untuk membantu 2.797 KPM. Bagi KPM yang belum menerima BLT BBM sekitar 5.652 lagi, akan disalurkan bantuan tahap II pada Desember mendatang, Rp3,8 M dari dana insentif daerah (DID). Sehingga semua KPM yang terdata DTKS akan mendapat BLT BBM ini,” paparnya.

Baca Juga :  Pilwako Padang 2024: Fadly Amran dan Maigus Nasir Paslon Pertama yang Deklarasi

Dijelaskannya, DID yang diterima Pemko dari Pemerintah Pusat sebesar Rp8,9 M. DID ini didapatkan lantaran Pemko Padang Panjang dinilai sebagai satu-satunya kota di Sumatera Barat yang sangat baik dalam penanganan inflasi, keberhasilan dalam meningkatkan pengunaan produk dalam negeri (PDN), percepatan belanja daerah, percepatan vaksinasi Covid-19, serta dukungan belanja daerah terhadap penurunan kemiskinan, pengangguran, dan stunting.







Komentar