Pemberdayaan UMKM perlu diselenggarakan secara menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
“Saya sangat senang membahas seputar dunia usaha, makanya saya meminta Kepala BI Juga menghadirkan UMKM Binaan dalam pertemuan ini,” tegasnya.
Pelaku UMKM, kata Leonardy hendaknya memanfaatkan proses pemulihan ekonomi yang tengah berlansung dimana pasca pencabutan kebijakan PPKM membuat mobilitas masyarakat kian meningkat. Kemudian, tekanan inflasi global yang mereda diharapkan mampu menjaga tingkat inflasi nasional. Terakhir, posisi keketuaan dan peran sebagai tuan rumah ASEAN 2023 dengan total lebih dari 700 pertemuan akan mendorong perekonomian Indonesia.
Di lain pihak, kebijakan dan program pemberdayaan UMKM yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia, yakni Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), diharapkan mampu memperkuat implementasi kapasitas ekonomi, peningkatan kapasitas SDM, kepedulian sosial, dan pengembangan UMKM di berbagai daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra menyambut baik kedatangan Anggota Komite IV DPD RI. Kepada Senator Leonardy dijelaskannya upaya-upaya Bank Indonesia melaksanakan tugas dan kewenangannya. Endang juga memaparkan strategi nasional pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia secara umum dan khususnya Sumatera Barat.
“Permasalahan UMKM dari dulu hingga kini hampir sama. Namun perkembangan saat ini termasuk teknologi digital sangat membantu pengembangan UMKM kita,” ujarnya.
Endang menyatakan, saat ini UMKM Indonesia menjadi perhatian dari 18 kementerian/Lembaga.
Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat saja punya 8 klaster ketahanan pangan dan produk unggulan, 3 kelompok pengembangan ekonomi lokal kategori industri kreatif dan komoditas ekspor, 85 Wirausaha Bank Indonesia kategori food and fashion.
Komentar