FIXSUMBAR -- Sebuah fakta dari kerja keras dan serius jajaran Pemprov Sunbar, 14 Desember 2022, Anggota DPRD Sumbar HM Nurnas sebut potensi Silpa bisa menembus Rp 1,3 Triliun.Tapi saat penghitungn akhir 30 Desember 2022, faktanya Silpa APBD Sunbar menyusut tajam, bahkan lebih rendah dibandingkan 2021 lalu.
Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi turun tajamnya Silpa dari potensi yang dikuatirkan Anggota DPRD Sumbar sebelum ini, tidak terlepas dari realisasi Belanja Pemprov Sumbar yang memperlihatkan indikator cukup baik."Belanja kita realisasi sampai tutup tahun anggaran mencapai 94,95%. Artinya sisa anggaran 2022 (Silpa) Rp. 281,18 milyar, jauh menyusut dari potensi Silpa ynag viral pertengahan bulan ini," ujar Gubernur Mahyeldi apda Subuh Mubarokah perdana 2023, Minggu 1/1-2023 di Masjid Raya Sumatera Barat.
Besaran sisa anggaran Rp 281,18 miliar, artinya kata Mahyeldi didampingi Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi, Kadisnakertrans Sumbar Nizam, kondisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan kondisi 2021 di mana realisasi belanja 93,78% dengan sisa anggaran 2021 mencapai Rp. 483,68 miliar.Secara keseluruhan menurut Medi Iswandi kinerja realisasi belanja dibandingkan realisasi pendapatan mencapai 95,73%.
"Ini berarti total realisasi pendapatan dan penerimaan 2022, 95,73% direalisasikan dalam bentuk belanja untuk semua kegiatan pembangunan dan pelayanan publik di provinsi Sumatera Barat. Sisanya sebesar 4,27% digunakan untuk menutup Defisit Anggaran 2023,"ujar Medi.Program di sektor pertanian dalam arti luas (pertanian, perkebunan, pangan, kehutanan, peternakan dan perikanan serta kelautan) menunjukan dampak yang sangat baik
"Indikatornya meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) jika kita bandingkan Y to Y (rata-rata hingga november 2021) mencapai 107,26% meningkat menjadi 110,40% (rata-rata hingga november 2022) dan jauh melebihi target di RPJMD yaitu 100.99%," ujarnya.Terus, kondisi kesejahteraan masyarakat juga semakin baik ditandai dengan indikato menurunnya angka kemiskinan di mana pada tahun 2021 tingkat kemiskinan Sumbar 6,04, 2022 ini. Terjadi penurunan menjadi 5,92 dan kondisi ini juga lebih baik dari target RPJMD sebesar 6,28."Capaian angka kemiskinan 2022 merupakan angka kemiskinan nomor 6 terendah dari semua provinsi secara nasional," ujarnya.Dalam halnya kemiskinan ekstrem juga terjadi penurunan di mana pada 2021 mencapai 50.842 jiwa, menurun pada tahun 2022 menjadi 43.671 jiwa atau menurun 14,10%.
Pada program Entrepreneur juga memperlihatkan indikator yang cukup baikyaitu menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tahun 2021 mencapai 6,52% dan menurun pada 2022 ini menurun menjadi 6,17% juga lebih baik dari target pada RPJMD sebesar 6,60%.
"Pada indikator pelayanan publik dinilai Ombudsman, juga mengalami peningkatan signifikan di mana tahun 2021 berada pada zona kuning dengan nilai 68,52 kualitas sedang peringkat 25 dari 34 provinsi, dan pada tahun 2022 ini berada pada zona hijau dengan nilai 82,60 kualitas tinggi dan berada pada peringkat 11 dari 34 provinsi,"ujar Medi.Atas semua capaian pada tahun 2022, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Gubernus Sumbar Mahyeldi mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat, DPRD, Forkopimda dan semua organisasi dan lembaga yang telah mensukseskan pembangunan 2022. (ndri)
Editor : Fix Sumbar