Terbukaaa.. TPP Dewi Sumbar Bongkar Hasil Visitasi ADWI 2022

straightnews1217 Dilihat

FIXSUMBAR — Menjelang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022,  Tim Pemberdayaan dan Pengembangan (TPP) Desa Wisata (Dewi) terus memantau tiga desa wisata di Sumbar masuk 50 besar ADWI 2022.

Sebelum ini TPP Dewi Sumbar melakukan visitasi ke tiga desa wisata yang berhasil masuk nominasi ADWI 2022 yaitu Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Geopark Silokek di Sijunjung dan Green Talao Park (GTP) di Padang Pariaman.

Hari ini dari sore hingga malam TPP Dewi Sumbar membongkar visitasi sera terbuka bersama Dinas Pariwisata Sumbar dan OPD terkait dari 3 lokasi desa wisata yang bertempat di ruang rapat Dinas Pariwisata Sumbar, Selasa 14 Juni 2022.

Baca Juga :  Share Trick Demi Green Talao Park Jawara ADWI 2022

Penilaian ADWI ini nantinya akan langsung dikunjungi oleh Menteri Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Monev dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Sumbar Doni Hendra dimoderatori oleh Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Pariwisata Dispar Sumbar, Asril.

Tim TPP Dewi Sumbar di bagi tiga kelompok , Tim Pariangan, Tim Geopark Silokek dan Tim GTP.

Elvis Kasmir Koordinator Tim TPP Dewi Sumbar Green Talao Park mengungkapkan dari beberapa sektor yang dipersiapkan baik, infrastruktur destinasi, homestay, kelembagaan Pokdarwis sampai produk unggulan buah nipah yang merupakan buah khas dari desa wisata tersebut harus bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam penjurian ADWI 2022.

Baca Juga :  Desa Wisata ADWI 2022, TPP dan BPPD Sumbar Kompak Bawa Bantuan Pula

Sejarawan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Dr Siti Fatimah sebagai tim TPP Desa Wisata Nagari Pariangan, memaparkan hasil visitasi yang berfokus kepada CHSE destinasi, di mana masalah sampah dan toliet perlu dibenahi serta keunikan batik dari ampas kopi yang tidak ada di tempat lain sebagai produk unggulan desa wisata Pariangan.

“Selain fokus masalah CHSE kita perlu menonjolkan keunikan Nagari Pariangan contoh usaha kreatif UMKM Batik Ampas Kopi yang belum memiliki galeri dan manjamen yang terstruktur karena untuk destinasi alamnya sudah unggul tak perlu diperdebatkan lagi indahnya,” ujar Bundo Siti Fat panggilan akrab Dr. Siti Fatimah.







Komentar