Padang, fixsumbar.com – Pantai Air Manis Padang termasuk spot destinasi legend, pantai itu jadi daya tarik wisata alam unggulan Kota Padang. Pantai Air Manis juga merupakan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Kota Padang.
Berdasarkan potensi dan kondisi yang ada saat ini, Pengelola Pantai Air Manis, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) perlu diberikan pelatihan sebagai Balawista (Lifeguard) agar dapat memberikan jaminan keselamatan dan pertolongan kepada pengunjung ataupun wisatawan.
Untuk itu, sebagai wujud kolaborasi stakeholder pariwisata, Tim Pengabdian Universitas Negeri Padang (UNP) Kepada Masyarakat diketuai oleh Pasaribu, SST.Par., M.Si.Par, CHE., bersama anggotanya: Hendri Azwar, SST., M.Par., CHE dan Fauza Afni, S.Pd. MSi menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat.
Pengabdian ke masyarakat dengan menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi Balawista (Life guard) bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Air Manis. Kegiatan ini telah diawali dengan sosialisasi program pada 21 Agustus 2024 yang lalu, dan dilanjutkan dengan materi dan praktikum pada bulan September 2024.
Peserta pelatihan 15 orang dari anggota Pokdarwis Pantai Air Manis yang diketuai Hendro, yang juga saat ini merupakan Mahasiswa Aktif Program Studi D4 Manajemen Perhotelan, Universitas Negeri Padang. Kegiatan pelatihan didampingi Mahasiswa Departemen Pariwisata, sehingga kolaborasi antara stakeholder pariwisata betul-betul dapat diimplementasikan.
Pada kegiatan pelatihan ini, Pasaribu dan tim juga mengundang Tim instruktur dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
Ketiga instrutur tersebut adalah: Riko Likardo, Atta Priono, S.A.P, dan Roni Nur, ketiga pemateri merupakan Pranata Pencarian dan Pertolongan Mahir.
Ketiga instruktur tersebut memberikan materi dan pelatihan praktis mengenai: kesiapan seorang lifeguard, peralatan penyelamatan, dan pertolongan pertama pada wisatawan.
Pasaribu, selaku ketua tim pengabdian menyampaikan, Pantai Air Manis sebagai destinasi wisata bahari yang beresiko, maka pengelola daya tarik wisata bahari dan tirta perlu diberikan pelatihan berbasis kompetensi sebagai seorang Balawista (Life guard).
Komentar