UAS Dideportasi, Guspardi Gaus Minta Dubes Singapura Jelaskan Insiden Itu

straightnews1038 Dilihat

FIXSUMBAR — Ustad Abdul Somad (UAS) bersama rombongan Senin 16 Mei 2022 ditolak otoritas Singapura masuk negara itu. Berita UAS dideportasi pun viral di berbagai platform media.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus merasa prihatin dan mengecam keras perlakuan kurang wajar Pemerintah Singapura terhadap Ustad Abdul Samad (UAS) beserta anak istri dan rombongannya yang ditolak masuk Singapura.

Menurutnya pengusiran atau depotasi yang dialami UAS bukan perkara boleh masuk atau tidak, tetapi masalah keadilan dan kesetaraan dan masalah hubungan diplomatik negeri serumpun.

“Apalagi menurut informasi bahwa UAS sempat diasingkan dalam sebuah ruangan sebelum dirinya dideportasi kembali ke Indonesia tanpa penjelasan apapun. Sementara anak istri dan lainnya dipisahkan di ruangan yang berbeda,” ujar Guspardi kepada Wartawan Rabu 18 Mei 2022.

Baca Juga :  KPU Harus Mampu Menyisir Lagi Detil Anggaran Pemilu

Perihal ditolaknya UAS masuk Singapor ini ramai diperbincangkan oleh netizen Indonesia di sejumlah forum. Masyarakat juga sudah banyak yang mention ke akun media sosial Kedutaaan Singapura untuk meminta penjelasan.

Sementara UAS mengaku tidak memahami alasan dirinya beserta keluarga ditolak kedatangannya ke negara tersebut. Padahal, menurut UAS semua berkas-berkas administrasinya lengkap, seperti arrival card untuk masuk Singapura, dan diyakininya tidak ada yang kurang, tutur Politisi PAN ini.

Legislator asal Sumatera Barat itu, mengakui dan memahami Singapura adalah negara yang memiliki aturan ketat. Hanya saja sebaiknya harus disampaikan aturan mana yang dilanggar UAS, sehingga tidak bisa masuk ke negara itu. Penjelasan Singapura penting agar tidak ada salah paham, yang bisa mengganggu hubungan kedua negara yang selama ini sangat harmonis.

Baca Juga :  SoftBank Alihkan Invest, Ayo 'Gercep', Bentangkan 'Karpet Merah'

“UAS merupakan tokoh dan ulama besar yang disegani di Indonesia dan dihormati banyak negara. Bahkan Negara Brunei Darussalam dan Malaysia sangat mengidolakan dan memberikan penghormatan tinggi terhadap beliau. Namun sangat disayangkan diperlakukan dengan sangat tidak wajar oleh Singapura,” tegas anggota Komisi II DPR RI ini.







Komentar