Oleh : Elfindri Dir SDGs Center UnandALICIA Atwood (2022, AER) dalam kajiannya tentang dampak vaksin untuk pencegahan measles ternyata dalam jangka panjang berefek positive.
Tulisannya dimuat dalam American Economic Review pada edisi April 2022.Tidak saja terhindar atau sembuh dari jenis penyakit measles, namun ketika dewasa penghasilan mereka juga lebih tinggi dibanding dengan yang tidak dapatkan vaksin.
Kajian ini dengan melakukan telaahan pada warga Amerika Serikat yang memperoleh vaksin tahun 1963 kemudian mereka dilihat cohortnya ketika di pasar kerja waktu dewasa. Produktivitas ketika dewasa tinggi tidak lagi karena upah, namun karena sehat dan mampu menghasilkan tambahan dan ketahanan kerja.Dengan demikian satu lagi dampak positive vaksin secara ekonomis. Tidak kecil, karena beda penghasilan yang terima vaksin sekitar 10 persen lebih tinggi dibandingkan yang bukan menerima vaksin.
Dengan demikian kita ingat begitu bahayanya anak anak sekarang tidak dapatkan vaksin yang sudah teruji dampaknya terhadap survival anak, baik dalam jangka pendek berupa pengurangan angka kematian dan survivorships hingga dewasa.Apalagi jika setiap pelaksanaan imunisasi berbagai jenis seperti dpt, bcg, polio, maupun vaksin covid-19 tentunya capaian yang rendah akan mencerminkan kondisi yang tidak menguntungkan.Alasan tidak lengkap vaksin mesti diketahui. Baik mereka yang pernah vaksin pertama, kemudian tidak lengkap.Tahun 2012 Bank Dunia pernah petakan bagaimana penurunan dari pencapaian kelengkapan vaksin dan ternyata pada kelompok quintile ke 5, 20 persen termiskin, masalah diskontinu vaksin terjadi.
Tidak terkecuali di Sumbar, angka tidak melanjutkan masih tinggi dan disanksikan berefek jangka panjang.Jika masalahnya bukan berada pada penyediaan vaksin, namun pendekatan dan cara mencapainya, maka isunya berubah bukan pada penyediaan vaksin namun menjangkau mereka yang sulit dijangkau. Pekerjaan rumah yang segera dituntaskan.(***)
Editor : Fix Sumbar
