FIXSUMBAR — Lontaran sikap tegas dan keras Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah di Suuh Mubarakah ASN Pemprov Sumbar Minggu 6 Maret 2022 lalu, terkait manajemen Bank Nagari ‘mbahlelo’ dengan konversi syariah undang pro kontra, politisi, akademisi bahkan masyarakat di Sumbar.
Tapi, Guru Besar Ekonomi Uannd Prof Syafruddin Karimi menilai soal hal sangat urgen membutuhkan tindakan urgen dari seorang Gubernur Sumbar.
“Kalau benar Gubernur meragukan adalah sangat terhormat bila Gubernur segera mengangganti manajemen yang dinilai meragukan komitmennya untuk menjadikan Bank Nagari menjadi Bank Syariah,” ujar Syafruddin Karimi, Kamis 10 Maret 2022.
Dan bila Gubernur tidak melakukan penggantian, maka publik pun akan meragukan komitmen Gubernur untuk mengkonversi Bank Nagari konvensional menjadi Bank Nagari Syariah.
“Publik menunggu sebuah tidakan yg urgen dari seorang Gubernur. Kehadiran Bank Nagari Syariah sudah sejak lama menjadi aspirasi rakyat Sumbar,” ujar Syafruddin Karimi.
Gubernur Sumbar saat Subuh Mubarakah Minggu itu mengatakan ada manajemen yang tak komit memprogres konversi syariah.
Padahal konversi syariah sudah menjadi keputusan RUPS. Dan Mahyeldi mengatakan ada manajemen yang lobi kesana sini tentng tidak setuju konversi laporkan kepadanya.
Sementara Anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi mengatakan Mahyeldi jangan gertak sambal.
“Bagi Gubernur mudah mengganti direksi dan komisaris, dan tak rahasia lagi kalau ada direksi terang-terangan menolak konversi syariah. Sebentar lagi RUPS ganti aja menjadi RUPSLB kan Gubernur pemegang saham. mayoritas dari Bang Nagari tersebut,” ujar Irwan.(rian)
Komentar