PADANG - Universitas Andalas (Unand) kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan gagasan akademik dengan meluncurkan dan membedah buku Untuk Kedjajaan Bangsa: Kontribusi Guru Besar Unand.
Buku kolaboratif tiga volume ini merekam pemikiran strategis para profesor lintas bidang dari kesehatan, pertanian, hingga ekonomi dan kebudayaan sebagai kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia.
Prof Marlina, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Andalas selaku penyelenggara bedah buku menyampaikan, bahwa buku yang dihasilkan oleh para guru besar UNAND ini bukan sekadar bunga rampai ilmiah, ia adalah cerminan dari keprihatinan, harapan, dan tanggung jawab para akademisi terhadap pembangunan negeri.
Marlina menjelaskan bahwa buku tersebut terdiri dari tiga volume, masing-masing buku menggambarkan spektrum kontribusi lintas bidang: mulai dari kesehatan dan farmasi, pertanian dan lingkungan, hingga ekonomi, hukum, dan kebudayaan.
“Setiap tema dibahas secara mendalam oleh para pakar yang selama ini tidak hanya aktif di ruang kuliah, tetapi juga berkiprah di tengah masyarakat," katanya, dalam keterangan yang diterima, Senin (22/9/2025).
Acara peluncuran dan diskusi buku ini akan digelar pada Selasa, 23 September 2025, pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, di The Creative Gade Lounge, lantai dua Perpustakaan Universitas Andalas, Padang.Sejumlah guru besar akan tampil mewakili para penulis, seperti Prof. Dr. Rahmiana Zein, M.Sc., Prof.Dr.Ir. Dian Fiantis, M.Sc, serta Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum. Sementara itu, Prof. Dr. rer.soz. H. Nursyirwan Effendi akan tampil sebagai pembedah, memberikan perspektif kritis terhadap isi buku ini.
Prof. Marlina, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tradisi akademik, melainkan bentuk pengabdian intelektual kepada bangsa. “Pemikiran akademik tidak seharusnya berhenti di ruang kuliah atau jurnal ilmiah. Ia harus masuk ke ruang publik, dibaca, didiskusikan, dan memberi pengaruh nyata bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Di era ketika opini kerap disulap menjadi kebenaran dan sensasi lebih cepat tersebar dibanding substansi, upaya seperti ini patut diapresiasi. Universitas bukan hanya tempat mencari gelar, tapi juga ruang di mana gagasan besar tumbuh, diuji, dan dibagikan demi masa depan bersama.
“Lewat buku ini, para profesor Unand menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bisa bersuara lantang—dan bahwa suara itu berpihak pada bangsa, tutup Marlina. (*)
Editor : Fix Sumbar
