Padang,fixsumbar.com - Ketua Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau (Gebu Minang), Fadly Amran, turut hadir dalam perayaan tradisi bukak ikan larangan yang diadakan di Sungai Jirak, Pampangan. Acara ini merupakan salah satu kearifan lokal Minangkabau yang masih bertahan hingga kini dan selalu dinantikan oleh masyarakat sekitar.Bukak ikan larangan adalah tradisi unik yang melibatkan pelepasan larangan menangkap ikan di sungai yang sebelumnya dijaga ketat selama periode tertentu. Setelah masa larangan berakhir, masyarakat diperbolehkan menangkap ikan, yang kemudian dirayakan bersama dalam sebuah acara penuh kebersamaan. Tradisi ini bukan hanya sarana memperkuat hubungan antarwarga, tetapi juga wujud gotong-royong dan upaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Dalam sambutannya, Fadly Amran menekankan pentingnya mempertahankan tradisi seperti bukak ikan larangan sebagai bagian dari identitas budaya Minangkabau. Fadly mengatakan, “Acara ini menunjukkan harmoni antara manusia dan alam dalam budaya kita. Dengan melestarikan lingkungan, kita turut menjaga keberlangsungan tradisi serta mendukung perekonomian masyarakat lokal.” Ia juga menegaskan bahwa Gebu Minang akan terus mendukung upaya pelestarian budaya dan mengedepankan semangat gotong-royong.Fadly berharap bahwa kegiatan ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Barat untuk turut melestarikan warisan budaya lokal. Ia menambahkan, “Kita perlu memastikan bahwa generasi muda memahami pentingnya tradisi ini dan terlibat aktif dalam pelestariannya.”
Ketua Pemuda Pampangan, Kevin, juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan dukungan Fadly Amran dalam acara tersebut. “Kami sebagai pemuda merasa bangga dan terhormat dengan perhatian yang diberikan Pak Fadly. Dukungan dari Gebu Minang memberikan semangat baru bagi kami untuk terus melestarikan tradisi ini dan melibatkan kaum muda dalam kegiatan-kegiatan positif,” ungkapnya.Acara bukak ikan larangan ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh adat, pemuka masyarakat, serta pengunjung dari luar daerah. Momen ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga dan menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga tradisi dan lingkungan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Gebu Minang, memperkuat harapan bahwa tradisi seperti ini akan terus hidup dan berkembang di masa depan. (***) Editor : Fix Sumbar