Bencana Besar Sumatera: 914 Tewas, 389 Hilang, Nevi Zuairina Minta Status Bencana Nasional

Bencana Besar Sumatera: 914 Tewas, 389 Hilang, Nevi Zuairina Minta Status Bencana Nasional
Bencana Besar Sumatera: 914 Tewas, 389 Hilang, Nevi Zuairina Minta Status Bencana Nasional

PADANG - Anggota DPR RI Dapil Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, meminta pemerintah pusat segera menetapkan status Bencana Nasional menyusul meningkatnya jumlah korban jiwa akibat banjir bandang, longsor, dan luapan sungai yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Seruan itu disampaikan Nevi setelah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terkini yang menunjukkan besarnya skala kerusakan dan korban yang ditimbulkan.

Hingga Sabtu, 6 Desember 2025, BNPB mencatat 914 orang meninggal dunia dan 389 orang masih hilang. Rincian korban di antaranya berasal dari Sumatera Barat 226 jiwa, Sumatera Utara 329 jiwa, dan Aceh 359 jiwa. Selain itu, ribuan warga mengungsi dan ratusan rumah mengalami kerusakan berat hingga hanyut terbawa arus.

Menurut Nevi Zuairina, tingginya jumlah korban dan luasnya sebaran wilayah terdampak menunjukkan bahwa penanganan di tingkat daerah tidak lagi memadai.

Ia menilai status Bencana Nasional diperlukan agar pemerintah dapat mengerahkan sumber daya secara lebih terkoordinasi, termasuk tambahan personel SAR, bantuan logistik, dan percepatan pembangunan infrastruktur darurat.

“Dengan korban meninggal mencapai ratusan jiwa dan ratusan lainnya masih hilang, ini bukan lagi bencana berskala daerah. Negara harus hadir secara total. Penetapan status Bencana Nasional adalah langkah mendesak agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan menyeluruh,” ujar Nevi, katanya dalam keterangan yang diterima, Selasa (9/12/2025).

Ia juga menyoroti penyebab bencana yang dipicu cuaca ekstrem akibat Cyclone Senyar, namun diperparah oleh persoalan lingkungan seperti kerusakan hutan, alih fungsi lahan, dan pengelolaan daerah aliran sungai yang belum optimal. Kondisi tersebut, kata Nevi, membuat kawasan rawan banjir dan longsor semakin rentan terhadap cuaca ekstrem.

Di sisi lain, Nevi mengapresiasi solidaritas masyarakat yang muncul di berbagai daerah terdampak. Warga dan relawan disebut menunjukkan kepedulian tinggi dengan membuka dapur umum, menyediakan tempat tinggal sementara, dan menyalurkan bantuan untuk para pengungsi.

Nevi menegaskan bahwa upaya penanganan tidak hanya berhenti pada tahap tanggap darurat. Pemerintah, kata dia, perlu mengutamakan pemulihan jangka panjang yang mencakup perbaikan tata ruang, rehabilitasi lingkungan, serta pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada mitigasi bencana.

“Saya membawa suara para korban dan keluarga mereka. Pemerintah harus segera menentukan kebijakan yang berpihak pada keselamatan warga, termasuk menetapkan status Bencana Nasional dan mempercepat seluruh proses pemulihan,” katanya.

Editor : Fix Sumbar
Banner WIES 2025 1
Bagikan

Berita Terkait
Terkini