FIXSUMBAR - Saat didatangi Senator DPD RI Leonardy Harmainy, Rabu 10/5-2023, Kepala Bappeda Sumbar, H. Medi Iswandi, ST MM menyampaikan bahwa 2023 ada beberapa indikator terhadap perbaikan kondisi Sumatera Barat secara keseluruhan."Secara umum, angka kemiskinan di Sumbar menurun dan saat ini berada pada posisi ke enam terendah di Indonesia. Selain itu, keseimbangan pendapatan atau Gini ratio Sumbar berada pada posisi ke empat terendah di Indonesia, artinya kesenjangan ekonomi yang rendah atau tidak ada yang terlalu kaya dan terlalu miskin,"ujar Medi.
Jadi kata Medi, pemerataan ekonomi di Sumatera Barat secara umum cenderung lebih baik jika dibandingkan daerah lainnya.Tapi Medi implikasinya adalah pertumbuhan ekonomi Sumbar memang tidak terlalu tinggi.
Saat ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) saat ini juga sudah membaik pada posisi 10 besar tertinggi secara nasional."Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumbar saat ini juga meningkat saat ini mencapai Rp3.030.460.024.217," ujarnya.
Di Sumbar sendiri, Kata Meidi, PAD tertinggi berasal dari pajak. Dari data PAD yang meningkat, dapat disimpulkan masyarakat sangat patuh pajak karena perekonomian yang membaik sehingga mampu membayar pajak tepat waktu.Total APBD Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 adalah sebesar Rp6,781 triliun lebih.Terdiri dari Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp6.459.260.685.217 dan Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp 6.789.260.685.217.Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebesar Rp 3.030.460.024.217 dan pendapatan transfer saat ini sebesar Rp 3.412.828.601.000 yang naik sebesar 5,57 persen dari tahun 2022.
Namun, Dana Transfer ini penggunaannya sudah diatur oleh pemerintah pusat sehingga penggunaannya terbatas.(ndo)
Editor : Fix Sumbar