Harga Pertamax Turun Mulai 1 Oktober 2024, Pertamina Sesuaikan Harga BBM Ron 92

Harga Pertamax Turun Mulai 1 Oktober 2024, Pertamina Sesuaikan Harga BBM Ron 92
Harga Pertamax Turun Mulai 1 Oktober 2024, Pertamina Sesuaikan Harga BBM Ron 92

fixsumbar.com - Kabar baik datang dari pemerintah terkait harga bahan bakar minyak (BBM). Per 1 Oktober 2024, harga Pertamax, atau BBM dengan Research Octane Number (RON) 92, mengalami penurunan yang signifikan.Langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam mengatur harga BBM, yang diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan mendorong stabilitas ekonomi.

Penurunan harga ini diumumkan oleh Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Padang, Narotama Aulia Farzi. Ia menjelaskan bahwa perubahan harga Pertamax merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menyesuaikan harga sesuai dengan kondisi pasar dan regulasi yang berlaku."Penyesuaian harga ini merupakan rutinitas yang dilakukan setiap periode. Artinya, penyesuaian harga di SPBU dan Pertashop juga berbeda. Di SPBU, harga Pertamax sekarang dibanderol Rp 12.650 per liter, sedangkan di Pertashop sedikit lebih murah, yakni Rp 12.550 per liter," ujar Narotama dalam keterangannya pada Selasa, 1 Oktober 2024 di Padang.

Dalam dua bulan terakhir, Pertamina telah melakukan penyesuaian harga untuk Pertamax. Penyesuaian harga ini penting mengingat dinamika harga minyak global dan juga kebijakan pemerintah yang bertujuan melindungi konsumen.Pada bulan Agustus 2024, harga Pertamax masih berada di level Rp 14.100 per liter. Kemudian, harga turun menjadi Rp 13.250 per liter pada bulan September 2024. Hingga akhirnya, per 1 Oktober 2024, harga Pertamax kembali mengalami penurunan signifikan, yakni menjadi Rp 12.550 per liter. Penurunan harga ini berlaku mulai pukul 00.00 WIB pada hari Selasa.

Penurunan harga Pertamax ini bukanlah keputusan yang diambil tanpa dasar. Pemerintah, bersama Pertamina, selalu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi harga BBM, terutama harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap biaya produksi dan distribusi BBM di Indonesia.Menurut Narotama, pemerintah telah berkomitmen untuk terus melakukan penyesuaian harga sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.

"Setiap perubahan harga selalu memperhitungkan berbagai komponen, termasuk harga minyak mentah global dan kurs rupiah. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa harga BBM akan selalu mengikuti kondisi pasar," tambahnya.Penurunan harga Pertamax diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal pengurangan beban pengeluaran transportasi.

Selain itu, penurunan harga BBM ini juga diperkirakan akan mendorong sektor-sektor ekonomi lainnya yang sangat bergantung pada bahan bakar, seperti logistik dan transportasi umum.Masyarakat kini dapat menikmati harga BBM yang lebih murah, terutama bagi mereka yang sering menggunakan kendaraan pribadi.

Penurunan ini juga memberikan harapan bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada harga BBM untuk operasional harian mereka.Sebagai tambahan, kebijakan ini juga diprediksi akan membantu menekan laju inflasi yang seringkali dipicu oleh kenaikan harga BBM.

Dengan harga yang lebih rendah, diharapkan harga-harga barang dan jasa lainnya tidak akan ikut naik, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.Selain harga di SPBU yang kini berada di level Rp 12.650 per liter, masyarakat yang membeli Pertamax di Pertashop akan menikmati harga yang lebih murah, yakni Rp 12.550 per liter.

Meski selisihnya hanya Rp 100 per liter, hal ini tetap memberikan pilihan bagi konsumen untuk mendapatkan BBM dengan harga yang lebih terjangkau.Keberadaan Pertashop, sebagai alternatif distribusi BBM, memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang jauh dari SPBU besar.

Pertamina melalui program ini ingin memastikan bahwa harga BBM yang terjangkau bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.Kedepannya, pemerintah dan Pertamina diharapkan terus konsisten dalam menjaga stabilitas harga BBM. Konsumen juga berharap agar penyesuaian harga selalu transparan dan adil, mengikuti kondisi pasar global yang dinamis.

Editor : Fix Sumbar
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini