Indonesia Berduka, Ekonom Nasionalis Kwik Kian Gie Tutup Usia di 90 Tahun

Ekonom sekaligus tokoh nasional, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada usia 90 tahun pada Selasa (29/7/2025). IST
Ekonom sekaligus tokoh nasional, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada usia 90 tahun pada Selasa (29/7/2025). IST

JAKARTA - Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Ekonom sekaligus tokoh nasional, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada usia 90 tahun pada Selasa (29/7/2025).

Kepergian beliau menjadi duka mendalam bagi bangsa, terutama bagi kalangan ekonomi dan politik yang pernah bersentuhan langsung dengan pemikiran-pemikirannya yang tajam dan berpihak pada rakyat.

Kwik Kian Gie dikenal sebagai sosok ekonom yang konsisten mengusung prinsip ekonomi kerakyatan. Ia bukan hanya ahli teori, melainkan juga praktisi yang menempati berbagai jabatan strategis dalam pemerintahan.

Senator Irman Gusman, yang pernah berinteraksi langsung dengan mendiang, mengenang Kwik sebagai pribadi yang rendah hati, bersahaja, dan memiliki pemikiran yang dalam soal kebijakan ekonomi nasional.

"Pak Kwik adalah sosok nasionalis sejati. Saya merasa sangat beruntung mengenal beliau secara pribadi, khususnya saat beliau menjabat sebagai salah satu pimpinan MPR RI dan saya menjadi Wakil Ketua Fraksi Utusan Daerah (FUD)," ujar Irman Gusman.

Irman mengatakan, diskusi-diskusi yang sering mereka lakukan membuktikan bagaimana dedikasi Kwik terhadap bangsa tak pernah surut. "Kami sering berdiskusi soal arah pembangunan bangsa. Pandangannya sangat tajam, tapi selalu mengutamakan kepentingan rakyat," katanya.

Dalam kiprah politiknya, Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) di era Presiden Abdurrahman Wahid (1999–2000).

Beliau kemudian dipercaya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001–2004). Kepemimpinannya banyak diapresiasi sebagai masa transisi penting dalam reformasi ekonomi nasional.

Bagi Irman, nasionalisme ala Kwik Kian Gie tidak dilandasi oleh seremonial atau jargon, melainkan pengabdian yang nyata untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. “Nasionalisme bagi beliau bukan soal slogan, tapi bagaimana menciptakan kebijakan yang adil dan berpihak pada rakyat,” katanya.

Meski kini telah berpulang, nilai-nilai perjuangan dan pemikiran Kwik Kian Gie akan tetap menjadi warisan penting dalam pembangunan bangsa. Komitmennya terhadap keadilan sosial, kedaulatan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat akan terus hidup dalam ingatan dan tindakan generasi penerus. (*)

Editor : Fix Sumbar
Banner Munas VI Nevi
Bagikan

Berita Terkait
Terkini