Timnas AMIN yang digadang-gadang sebagai ‘the dream team’ didominasi figur professional dan non partisan dari berbagai kalangan dan mewakili kebhinekaan Indonesia.Terpaan politik identitas sepertinya mulai mengikis dengan hadirnya figur yang dikenal bergaris nasionalis, bahkan tak risih menambahkan keterangan ‘Pendeta’ dinama tokoh Kristen yang didapuk menduduki posisi terhormat, berdampingan dengan deretan panjang ‘Kyai Haji’. Agak dipertanyakan dari aspek ke ‘siak’an orang Minang, karena praktis tidak terwakili.
Berbeda dengan TKN dan TPN yang diisi oleh jajaran top yang malang melintang dijagat politik nasional dan memang telah menjadi buah bibir sebagai ‘all the President's men’.Timnas AMIN justru banyak melambungkan nama ‘orang daerah’ seraya kentara benar memberi porsi lebih pada tokoh dari kalangan NU yang berbasis di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Strategi yang ditinjau dari perspektif lain, urang awak sebagai misal, menarik untuk dikaji sejauhmana pengaruh terhadap pemenangan dan efektifitasnya dalam menggerakkan pemilih.Konfigurasi Timnas AMIN
Dari dokumen yang beredar terlihat jelas nama-nama yang memperkuat Tim Nasional calon presiden/wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.Mulai dari Dewan Pembina yang di ketuai, Surya Paloh, beserta 5 (lima) anggota dan squad Pelatih diketuai oleh politisi Nasdem Ahmad Ali dengan tiga orang asisten mewakili figur tokoh senior partai pengusung dan Tamsil Linrung dari non partai. Tidak ada satupun nama urang awak.
Advisor/Dewan Pertimbangan dikoordinir oleh tiga orang sekretaris jenderal partai pengusung dan 11 (sebelas) orang anggota.Mulai level ini ada wakil Sumatera Barat, yaitu figur muda yang dikenal sangat dekat sejak kuliah di UGM dahulu dengan Anies, John Odius.
Dewan Penasehat yang diketuai KH. Syukron Makmun bersama 6 (enam) orang wakil Ketua dan 74 (tujuh puluh empat ) orang anggota.Dalam daftar Dewan Penasehat menyertakan 6 (enam) orang figur Minang atau berdarah Minang, yaitu Willy Aditya, Fahira Idris, Fahrul Razi, Taufik Abdullah, Abbas Thaha dan Bachtiar Chamsyah.Di jajaran inti Timnas, mulai dari kapten, co kapten beserta sekjen, wasekjen dan bendaharah beserta wakil bendahara tidak terlihat ada wakil Minang.Jajaran Deputi/wakil deputi dan sekretarisnya dengan total 98 (Sembilan puluh delapan) orang, menyisakan slot dua orang wakil ranah, yaitu akademisi Universitas Paramadina Handy Reza dan Herry Dharmawan, Putera kebanggaan Ketua Relawan Rumah Bagonjong Rosimeri.
Dewan Pakar yang diketuai oleh mantan Ketua MK Hamdan Zoelva menempatkan 4 (empat) orang tokoh dari Sumatera Barat, yaitu mantan wakil Menteri Pendidikan sekaligus Rektor Universitas YARSI Jakarta Fasli Jalal, mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Dedy Ihsan dan aktivis NGO level global Suherman Noerman.Selanjutnya pasukan yang langsung berhadapan dengan media dan publik, terdiri dari 89 (delapan puluh sembilan) orang sebagai juru bicara.
Dua tokoh muda Minang, Muhammad Iqbal dan Ibrahim Irwan Prayitno didapuk memperkuat team yang banyak diisi oleh nama-nama beken sekelas Eva Sundari, Okki Asokawati, Syahganda Nainggolan, dll.Ditambah satu lagi Ketua Team Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Barat Rahmat Saleh, maka total 16 (enam belas) orang utusan di Timnas AMIN dari total keseluruhan 443 (empat ratus empat puluh tiga) orang, atau dirata-ratakan 3,6 %.
Masih diatas persentase penduduk Sumatera Barat yang menurut BPS tahun 2022 berjumlah 5.641.000, atau 2,04% dari total 275.774.000 penduduk Indonesia.Demikian pula kalau dibandingkan dengan jumlah keseluruhan bersama perantau yang diperkirakan berkisar 2-3 juta, total 8 (delapan) juta jiwa atau 2,9%.
Editor : Fix Sumbar