PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengajak insan pers, khususnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar, untuk turut mengawal proses rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) pasca berakhirnya masa tanggap darurat bencana di tingkat provinsi.
Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Mahyeldi saat menerima jajaran Pengurus PWI Sumbar di Istana Gubernuran, Selasa (23/12). Ia menegaskan bahwa masa tanggap darurat provinsi telah berakhir pada awal pekan ini dan pemerintah kini memasuki fase krusial pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Masa tanggap darurat untuk tingkat provinsi sudah berakhir Senin kemarin. Hari ini dan seterusnya kita fokus pada rehab-rekon. Tolong rekan-rekan media, khususnya PWI Sumbar, mengawal tahapan pasca-bencana agar pemulihan berjalan komprehensif dan berkelanjutan,” ujar Mahyeldi.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur didampingi Asisten III Setda Sumbar Medi Iswandi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Rudy Rinaldy, serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan Nolly Eka Mardianto.
Sementara dari PWI Sumbar hadir Ketua Widya Navies, Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Zul Effendi, Wakil Ketua Bidang Organisasi Sawir Pribadi, Wakil Ketua Rommi Delfiano, Wakil Sekretaris Efendi, anggota DKP Rusdi Bais, serta perwakilan SIWO PWI Boing.
Pertemuan tersebut merupakan audiensi kedua antara Pemprov Sumbar dan PWI pasca-bencana. Sebelumnya, sepekan setelah bencana, PWI Sumbar juga melakukan pertemuan serupa untuk memperoleh informasi dan masukan terkait kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan bencana. Tindak lanjutnya, Pemprov bersama PWI menyelenggarakan pertemuan lintas tokoh secara virtual yang dipandu Asisten III Setda Sumbar Medi Iswandi.Ketua PWI Sumbar Widya Navies menyampaikan bahwa PWI merasa terpanggil untuk berkontribusi sesuai peran pers dalam mengawal pemulihan daerah.
“PWI sebagai rumah besar wartawan dan pimpinan media merasa memiliki tanggung jawab moral. Dengan dukungan Senator RI asal Sumbar Irman Gusman, kami telah dua kali menggelar pertemuan bersama pemprov, akademisi, pakar, dan aktivis. Semua sepakat, basamo memulihkan Sumbar, baik melalui gagasan, keilmuan, maupun penggalangan bantuan bagi masyarakat terdampak,” katanya.
Selain membahas penanganan dan pemulihan bencana yang melanda 16 kabupaten dan kota di Sumbar, PWI juga melaporkan sejumlah agenda organisasi. Salah satunya rencana penyelenggaraan Seminar Nasional bertajuk “Sumbar Bangkit; Pemulihan Total, Komprehensif, dan Jangka Panjang Pasca Bencana” yang akan disejalankan dengan pengukuhan Pengurus PWI Sumbar periode 2024–2029 pada pekan ketiga Januari 2026.
Ketua DKP PWI Sumbar Zul Effendi menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Sekretaris Utama BNPB terkait rencana tersebut.
Editor : Fix Sumbar