DALAM kehidupan sehari-hari, konsumsi makanan dan minuman halal adalah prinsip yang sangat penting bagi banyak orang.Konsep kehalalan ini memainkan peran sentral dalam agama Islam, di mana para umat Muslim diharuskan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang dinyatakan halal. Namun, ada beberapa produk yang dapat menimbulkan pertanyaan tentang kehalalannya, seperti bubuk akar teratai.
Bubuk akar teratai adalah produk yang semakin populer di kalangan pecinta kesehatan dan penggemar obat alami. Bubuk ini dibuat dengan mengeringkan akar teratai dan menggilingnya menjadi bentuk serbuk halus. Bubuk akar teratai diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan meningkatkan kekebalan tubuh.Namun, ketika membahas kehalalan bubuk akar teratai, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, kita perlu memahami apakah akar teratai itu sendiri halal atau haram.
Kedua, kita perlu mempertimbangkan bagaimana bubuk akar teratai diproses dan apakah ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses tersebut.Pertanyaan pertama yang perlu kita jawab adalah apakah akar teratai itu sendiri halal atau haram ?.
Dalam Islam, ada beberapa prinsip yang menentukan apakah suatu bahan atau produk itu halal atau haram. Salah satu prinsipnya adalah bahwa bahan yang berasal dari sumber hewan yang haram, seperti babi, tidak boleh dikonsumsi.Dalam kasus akar teratai, akar tersebut berasal dari tanaman dan bukan hewan. Oleh karena itu, secara teori, akar teratai dapat dianggap halal. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa perbedaan pendapat di antara ulama tentang hal ini.
Beberapa ulama berpendapat bahwa air yang terkontaminasi dengan hal-hal haram, seperti babi, dapat membuat tanaman tersebut menjadi haram. Namun, mayoritas ulama cenderung memandang akar teratai sebagai halal.Selanjutnya, kita perlu mempertimbangkan bagaimana bubuk akar teratai diproses dan apakah ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses tersebut ?.
Dalam industri makanan, seringkali ada bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan rasa, tekstur, atau umur simpan produk. Oleh karena itu, kita perlu memastikan bahwa bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan bubuk akar teratai juga halal.Penting untuk mencermati label produk dan memeriksa apakah ada bahan tambahan yang dicurigai. Beberapa bahan tambahan yang umum digunakan dalam produk makanan adalah pewarna, pengawet, atau penambah rasa.Jika bahan tambahan tersebut berasal dari sumber yang halal, maka bubuk akar teratai tersebut dapat dianggap halal. Namun, perlu dicatat bahwa dalam kasus bubuk akar teratai, seringkali tidak ada bahan tambahan yang digunakan.Ini karena bubuk tersebut umumnya dihasilkan dengan mengeringkan akar teratai dan menggilingnya menjadi serbuk halus. Oleh karena itu, dalam hal ini, bubuk akar teratai cenderung aman untuk dikonsumsi oleh umat muslim yang mengikuti prinsip kehalalan.
Meskipun ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang halal atau haramnya oufen root lotus, mayoritas ulama cenderung menganggap akar teratai sebagai halal. Selain itu, jika tidak ada bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan bubuk akar teratai, maka bubuk tersebut dapat dianggap halal.Namun, penting untuk selalu memeriksa label produk dan memastikan bahwa tidak ada bahan tambahan yang dicurigai dalam bubuk akar teratai. Jika ada keraguan tentang kehalalan suatu produk, lebih baik berkonsultasi dengan otoritas keagamaan atau ahli halal untuk mendapatkan klarifikasi.
Dalam akhirnya, penting bagi kita untuk memahami dan menghormati prinsip kehalalan dalam memilih dan mengonsumsi makanan dan minuman. Dengan menjaga kesadaran tentang kehalalan produk yang dikonsumsi, kita dapat memastikan bahwa kita menjalani kehidupan yang sesuai dengan keyakinan dan prinsip agama kita.(opini)Oleh: Mela Oktaviani
Mahasiswa Teknik Biologi Analisis Produk Halal
Editor : Fix Sumbar