Pipi bukit yang lereng dan lembah cekung, mungkin sudah lama berjanji akan terus membuat proses geologi dan erosi. Apa juga bencana?
Sekarang iya, di Tamiang misalnya di daerah yang sebelum dan sesudah kemerdekaan, terdapat 9 pabrik karet milik Belanda itu, telah tumbuh sebagai kota kecil dengan kisah-kisah sungai dan rimbanya.
Sejak ejaannya Tamijang Atjeh hingga berubah jadi Tamiang, kotanya tetap Kuala Simpang. Di sini, banyak perantau asal Maninjau. Bahkan turun-temurin.
Kuala Simpang tentu saja berasal dari gabungan kata "Kuala" (muara sungai) dan "Simpang" merujuk pada lokasinya yang strategis di pertemuan atau persimpangan sungai-sungai penting di Tamiang.
Sungai yang panjangnya 100 Km, hulunya di Gunung Bendahara dan bermuara di Selat Melaka. DAS nya 5.424 km2.
Sejak zaman purba sungai mengalir membangun peradaban.Peradaban Sumatera memang dibangun melalui sungai dan kampung-kampung yang bersandar pada Bukit Barisan. Juga oleh laut.
Lalu sungai dari langit, atap tak bertiang itu, bagai runtuh. Kisahnya adalah kampung-kampung di tiga provinsi sompeng dan sobek. Sebulan berlalu, Presiden Prabowo datang lagi ke Aceh. Dan, saya menulis ini di seberang jalan melihat ratusan tukang bekerja membangun huntara Danantara di Tamiang. Saya diantarkan kisah musibah ke sini. (*)
Editor : Fix Sumbar