Gubernur Sumbar Apresiasi Program Pertanian Udara Bersih FIELD Indonesia

Gubernur Mahyeldi bertemu Yayasan FIELD Indonesia aprediasi program pertanian udara bersih, Sabtu 11/3-2023 di Istana Gubernuran Sumbar. (sis)
Gubernur Mahyeldi bertemu Yayasan FIELD Indonesia aprediasi program pertanian udara bersih, Sabtu 11/3-2023 di Istana Gubernuran Sumbar. (sis)

FIXSUMBAR --- Saat bertemu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Yayasan FIELD Indonesia (Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy -Indonesia) mendapat apresiasi penuh atas program Pertanian Udara Bersih yang menjadi pilot project di Sumbar, Sabtu 11 Maret 2023 di Istana Gubernur.Pertemuan dihadiri oleh Dr. Heru Setyoko,MM. Direktur Field Indonesia, Hilario Padila, Regeneratif Agricultural Advisor dari Earth Care Foundation. Pakar Renegeratif Agricultural Internasional, Plt Kadis Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dr. Ferdinal Asmin. STP. MP.

“Program Pertanian Udara Bersih sangat selaras dengan visi, misi dan progul Sumatera Barat yaitu meningkatkan pendapatan petani apalagi program ini telah berjalan sejak 2021,"ujar Mahyeldi.Pernyataan Gubernur tersebut didukung Plt Kadis Ferdinal Asmin yang mengataka selain program ini sesuai dengan visi misi pemerintah, antusias peserta (Penyuluh Pertanian Lapangan/PPL) juga sangat bagus, terbukti banyak yang mengikuti dari berbagai daerah di Sumbar,"ujarnya.

Direktur Yayasan Field Indonesia juga menyerahkan Annual Report program Udara Bersih Indonesia kepada Gubernur Sumatera Barat.“Program Udara Bersih Indonesia bertujuan untuk mitigasi perubahan iklim melalui praktek pertanian rendah emisi, penguatan organisasi petani, serta meningkatkan mata pencaharian dan kualitas hidup masyarakat, maka FIELD Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Kader Program Udara Bersih Indonesia di 8 Provinsi” ujar Dr. Heru Seytoko, MM.

Program ini dipromosikan dalam rangka berpartisipasi aktif dalam mendukung program Pemerintah, sesuai arahan Bapak Presiden RI pada tanggal 22 Februari 2021 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, serta adanya permasalahan asap, kabut, dan polusi udara dari pembakaran hutan dan lahan.Pakar Renegeratif Agricultural Internasional, Hilario Padila mengatakan berdasarkan hasil 854 studi perbandingan berdampingan yang telah dilakukan kader udara bersih di 8 provinsi, Sistem Mulsa Tanpa Olah Tanah lebih baik dari konvensional.

"Pertama karena mengurangi biaya produksi, mudah dilakukan, tidak membakar dan mengembalikan residu, dan mengembalikan kesuburan tanah, memperbaiki hasil. Kombinasi yang sangat baik, mengurangi biaya produksi sehingga meningkatkan pendapatan petani," ujar Hilario Padila.Program Udara Bersih Indonesia kata Agriculture Manager Program Udara Bersih Indonesia Engkus Kuswara akan mempromosikan dan memberikan pelatihan tentang praktek pertanian Mulsa Tanpa Olah Tanah, Bedengan kayu (hügelkultur), dan Ayam dengan seresah dalam.

Saat berita ini ditulis 40 orang Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari 8 kabupaten di Sumatera Barat sedang melaksanakan pelatihan fasilitator sekolah lapangan Pertanian udara bersih, 8-15 Maret 2023 di UTT Diklat Pertanian,Padang.Yayasan FIELD Indonesia (Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy -Indonesia) atau Inisiatif Petani untuk Ekologi Perikehidupan dan Demokrasi) adalah sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung kelompok masyarakat marginal melalui pola pendidikan pemberdayaan.

Yayasan FIELD Indonesia didirikan pada Juli 2001, dibentuk oleh alumni tim bantuan teknis FAO-Program PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Asia (tahun 1998-2002), dan tim bantuan teknis FAO-Program Nasional PHT Indonesia (tahun 1989-2002) yang mendukung jaringan organisasi tani lokal dan Ikatan Petani PHT Indonesia. (sis)

Editor : Fix Sumbar
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini