Pessel, fixsumbar.com - Anggota DPR RI, Lisda Hendrajoni, membawa Sefya, seorang penderita kanker payudara, ke Rumah Sakit BKM pada Selasa (8/10) pagi.Langkah ini diambil setelah Sefya sebelumnya sempat dipulangkan dari Puskesmas Lengayang karena Kartu BPJS Pasisia Rancak yang ia gunakan ternyata tidak aktif.
Kondisi tersebut membuat keluarganya terpaksa menunggu untuk mendapat penanganan lebih lanjut.Lisda Hendrajoni, yang mendengar kabar tersebut sejak malam sebelumnya, segera berkoordinasi agar Sefya dapat menerima perawatan.
"Setelah mendapatkan informasi, kami langsung bergerak. Pagi tadi, Sefya diberangkatkan dari Lengayang ke Rumah Sakit BKM untuk segera mendapatkan penanganan. Kami juga berkoordinasi dengan Balai Kemensos RI Sumatera Barat, yang turut hadir bersama kami di sini. Sefya harus segera mendapatkan penanganan medis," ujar Lisda.Menurut diagnosa dokter di Rumah Sakit BKM Painan, Sefya harus segera menjalani operasi agar kanker yang dideritanya tidak menyebar lebih jauh.
“Dokter mengatakan bahwa operasi perlu dilakukan hari ini. Saya berterima kasih kepada pihak Rumah Sakit BKM yang bersedia menangani Sefya tanpa menunggu persyaratan administrasi lainnya. Semoga Sefya segera pulih,” tambah Lisda.Eti Dewita, ibu dari Sefya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak, terutama kepada Lisda Hendrajoni, yang telah memfasilitasi proses hingga anaknya bisa dioperasi.
"Terima kasih banyak kepada Bunda Lisda yang telah membantu kami, mulai dari mengurus fasilitas hingga membawa kami ke rumah sakit. Kami sangat berharap agar anak kami segera sembuh," ucap Eti dengan penuh harap.Sebelumnya, Eti membawa Sefya berobat ke Puskesmas Lengayang. Berdasarkan hasil diagnosa, Sefya harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Painan untuk mendapatkan operasi.
Namun, ketika akan dirujuk, diketahui bahwa Kartu BPJS Pasisia Rancak milik Sefya tidak aktif. Hal ini menyebabkan Sefya terpaksa dipulangkan tanpa menerima perawatan yang seharusnya ia terima.BPJS Pasisia Rancak merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).Namun, sejak program ini diluncurkan, banyak masyarakat yang mengeluhkan berbagai kendala, termasuk ketidakaktifan kartu pada saat diperlukan."Kemarin saat berobat ke Puskesmas, kami baru tahu kalau Kartu BPJS Pasisia Rancak Sefya tidak aktif. Padahal kami sudah mendapat kartu ini sejak bulan Juli dari salah seorang anggota PSM. Saat itu, kami benar-benar panik karena dokter mengatakan bahwa Sefya harus segera dioperasi," ungkap Eti.
Kejadian ini menggambarkan bahwa pentingnya pemeriksaan status kartu BPJS sebelum menerima layanan kesehatan, agar masyarakat yang membutuhkan perawatan medis mendesak tidak mengalami keterlambatan.Langkah cepat yang diambil oleh Lisda Hendrajoni tidak hanya menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan warganya, tetapi juga memberikan contoh nyata pentingnya sinergi antara wakil rakyat dan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah kesehatan di lapangan.
Melalui koordinasi yang baik dengan Balai Kemensos dan pihak Rumah Sakit BKM, Sefya akhirnya bisa mendapatkan penanganan medis yang ia butuhkan. (***)
Editor : Fix Sumbar