Masril juga bicara tentang Presiden Prabowo. Ia tak memuja, tapi mengakui ketegasan sang presiden. "Beliau tak mundur. Kritik boleh, tapi niatnya jelas: memberi makan bergizi untuk anak bangsa," ujarnya.
Di akhir wawancara, Masril bicara dengan nada reflektif. Ia bicara tentang anak-anak yang berangkat sekolah tanpa sarapan. Tentang masa depan yang bisa dimulai dari sepiring nasi dan lauk bergizi.
"Kalau program ini berjalan, kita bukan hanya memberi makan kita sedang menyelamatkan masa depan bangsa."
Dan ia menutup dengan satu pesan. "Jangan biarkan niat baik presiden dikerdilkan oleh tangan-tangan kotor. Ini bukan proyek. Ini legacy." (*) Editor : Fix Sumbar