Rahmat juga menekankan perlunya peningkatan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Ia mengakui masih terdapat berbagai tantangan, termasuk masalah etik dan penggunaan kekuasaan secara berlebihan, yang menurutnya harus menjadi perhatian dalam proses pembenahan internal.
“Kita tidak menutup mata, ada catatan-catatan kritis terhadap kinerja Polri. Tapi kita ingin mengajak semua pihak untuk terus mendorong perubahan dan pembenahan dari dalam. Harapannya, Bhayangkara semakin transparan, humanis, dan berpihak pada rakyat,” katanya.
Ia berharap peringatan Hari Bhayangkara dapat menjadi titik awal perbaikan kelembagaan secara menyeluruh, termasuk dari sisi kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi Polri ke depan semakin kompleks dan memerlukan adaptasi cepat terhadap perkembangan zaman.
“Masyarakat sekarang semakin kritis dan digitalisasi membuat ruang kontrol terhadap aparat terbuka lebar. Maka, Polri harus adaptif terhadap perubahan zaman dan tuntutan publik,” ujar Rahmat.
Rahmat juga menekankan pentingnya pemerataan pelayanan hukum ke seluruh pelosok negeri.Ia menyampaikan bahwa penguatan kapasitas aparat kepolisian harus menyentuh seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil yang kerap menghadapi kesenjangan dalam pelayanan.
“Kita ingin pelayanan Polri dirasakan merata. Jangan sampai ada daerah yang tertinggal dari segi pengamanan dan pelayanan hukum,” katanya.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan kembali mengapresiasi dedikasi dan pengabdian seluruh anggota Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
Editor : Redaksi